Berita Semarang
Gedung Ki Narto Sabdo Semarang Sudah Rampung Dibangun Tapi Belum Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya
Gedung Ki Narto Sabdo Semarang kini sudah selesai dibangun, namun hingga kini belum dapat digunakan untuk pentas pertunjukan. Ini penyebabnya.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
Pembangunan gedung diketahui dilakukan oleh Distaru Kota Semarang.
Penganggaran gedung dan fasilitasnya pun dilakukan secara multiyears, serta menghabiskan dana APBD belasan miliar Rupiah.
Saat pembangunan, kata dia, Dekase memang diajak berembuk.
Baca juga: Ini Daftar Kegiatan HUT ke-502 Kabupaten Semarang, Ada Pesta Durian Mania dan 1.000 Serabi Klasik
Gedung Ki Narto Sabdo konsepnya bisa digunakan untuk konser maupun teater.
Wayang orang Ngesti Pandawa pun bisa memakai gedung tersebut.
"Kalau Ngesti Pandawa idealnya harus ada gedung khusus."
"Mereka punya ciri khas geber dan kostum yang cukup banyak."
"Bisa difokuskan di wilayah TBRS," katanya.
Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso memaparkan, gedung tersebut saat ini belum sepenuhnya siap digunakan untuk kegiatan kesenian mengingat masih perlu sarana prasarana.
Wali Kota Semarang, kata dia, meminta Distaru Kota Semarang untuk mengisi kekurangannya.
Baca juga: 700 Orang Kirab Bawa 1.001 Tumpeng Menuju Candi Gedongsongo Semarang, Begini Asal Muasalnya
"Kekurangan sarpras antara lain lighting, brijing, ruang rias, pintu pendingin ruangan, sound system, dan lain-lain," sebut Wing.
Pihaknya akan tetap menunggu sarpras lengkap terlebih dahulu.
Pasalnya, jika menyewa alat untuk operasional akan membebani anggaran.
Di sisi lain, operasional juga tidak akan maksimal.
Terlebih, gedung tersebut merupakan gedung pertunjukan berskala internasional.
Baca juga: Pemerintah Kota Semarang Sambut Kerjasama Dengan Kota Fuzhou China, Ini Pembahasannya
tribunjateng.com
tribun jateng
gedung ki narto sabdo
Semarang
Dekase
Adhitia Armitrianto
Disbudpar Kota Semarang
TBRS
Distaru Kota Semarang
Wing Wiyarso
Pemkot Semarang
Wajah Baru Gedung Ki Narto Sabdo
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Alasan Ayah Bocah SD Yang Viral Susuri Sungai Diusir Warga Semarang Karena Melepaskan Anjingnya |
![]() |
---|
Semarang Ditunjuk sebagai Pilot Project RBI, Wali Kota: Kami Siap |
![]() |
---|
Bukan Warga Semarang yang Membakar: Asap Pembakaran Sampah di Brown Canyon Berasal dari Luar Kota |
![]() |
---|
Fenomena Rojali dan Rohana Tak Langsung Tunjukkan Daya Beli Menurun, Mal Justru Semakin Ramai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.