Berita Kabupaten Semarang
2 Nelayan di Rawa Pening Tenggelam, Polisi Edukasi Sekaligus Beri Jaket Pelampung ke Para Nelayan
Polres Semarang membagikan sejumlah jaket pelampung kepada nelayan di Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Rabu (8/3/2023)
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KABUPATEN SEMARANG - Polres Semarang membagikan sejumlah jaket pelampung kepada nelayan di Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Rabu (8/3/2023).
Hal itu bertujuan memberikan keselamatan bagi para nelayan saat memancing di danau alami terbesar se-Jawa Tengah tersebut.
Sebagai informasi, diketahui dua nelayan ditemukan meninggal seusai tenggelam di danau tersebut, Minggu (5/3/2023).
Hal itu juga yang membuat polisi kemudian menggandeng relawan untuk memberikan edukasi kepada para nelayan.
Baca juga: Tangkal Kecelakaan Perairan, Ditpolairud Polda Jateng Bagikan Ribuan Life Jacket
Baca juga: Akibat Banjir Tak Kunjung Surut, SDN 2 Ketanjung Demak Terpaksa Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Berdasarkan penuturan Wakapolres Semarang, Kompol Sigit Ari Wibowo, pihaknya tidak ingin adanya kecelakaan di perairan terjadi lagi.
“Jadi untuk memberi tahu aturan keselamatan tentang berlayar di rawa pening agar tidak terjadi kecelakaan di perairan maupun di waduk,” ungkap dia seusai memberikan jaket pelampung itu di tempat wisata Kampoeng Rawa, Ambarawa.
Pemberian pelampung itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan Ikut Andil Keselamatan Berlayar (Ikan Selayar), program dari Ditpolairud Jateng.
Selain pemberian jaket, polisi juga membagikan sembako kepada para nelayan di sana.
Para anggota Polres Semarang juga mengecek langsung kondisi Rawa Pening dengan menaiki perahu dan berkeliling danau itu dengan mengenakan jaket pelampung.
Sementara itu, seorang relawan SAR Buser Kabupaten Semarang, Koko Qomarulloh mengatakan, nelayan di Rawa Pening sendiri jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang, yang tergabung dalam kelompok-kelompok nelayan.
Meskipun demikian, Koko menerangkan bahwa kesadaran para nelayan di sana terkait keselamatan masih kurang.
“Banyak juga yang masih beranggapan bahwa mereka bisa berenang, sehingga sudah diberi jaket pelampung masih juga tidak dipakai,” ungkap dia.
Seorang nelayan di Rawa Pening, Sur (50), mengakui bahwa dirinya juga mengkhawatirkan sejumlah risiko saat memancing.
Warga Dukuh, Ambarawa tersebut menjelaskan sejumlah rintangan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti angin kencang, hujan lebat serta petir.
“Kalau pas hujan lebat, tidak ada angin, tapi pas tidak hujan, anginnya justru kencang. Saya takut petir juga,” kata dia kepada Tribunjateng.com.
Sur mengaku belum terlalu membutuhkan jaket pelampung itu karena untuk saat ini dirinya masih memancing di tepian rawa yang cenderung dangkal.
Dia menerangkan bisa mendapatkan sepuluh ikan mujair dalam sekali memancing untuk dimakan sendiri. (*)
Skandal 5 Orang di Papringan Kabupaten Semarang, Sertifikasi Tanah Dikorupsi Ramai-ramai Rp 907 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Ayah di Bandungan Paksa Inses Anaknya, Berawal Niat Baik Korban |
![]() |
---|
Di Balik Temuan Jasad Juru Parkir di Parit Pasar Lanang Ambarawa, Diduga Meninggal 4 Jam Sebelumnya |
![]() |
---|
Pemotor Terseret hingga 50 Rumah Warga Ngendo Terdampak, Kisah Banjir Bandang di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
ASN di Kabupaten Semarang Ramai-ramai Minum Susu Sapi Perah dari Peternak Lokal, Seusai Jalan Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.