Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Pelajar SMKN 8 Semarang Dapat Hadiah 5 Ribu Dolar Amerika, Usai Jebol Sistem Keamanan Google

Abdullah Mudzakir mendapatkan hadiah 5.000 dollar usai melaporkan kerentanan sistem keamanan Perusahaan Teknologi Multinasional Amerika, Google.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
Dokumentasi Abdullah Mudzakir
Abdullah Mudzakir atau akrab disapa Dzakir, siswa kelas 12 Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMKN 8 Semarang menjadi perbincangan di jagad maya usai disebut mendapatkan hadiah $5.000 dollar dari melaporkan kerentanan sistem keamanan Perusahaan Teknologi Multinasional Amerika, Google. 

Dzakir juga mempelajari bidang lain selain bug bounty sebagai lomba Capture of Flag (CTF) atau lomba hacking dengan beberapa kategori seperti digital forensic, binary exploitation, reverse engineering, open source intelligence, web exploitation, miscellaneous, hingga cryptography.

Kali pertama mengikuti lomba CTF tahun 2020 yang dikelola oleh Kompetisi Komunitas Siber (KKS) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

"Di waktu awal lomba tidak dapat juara di tahun 2020, tahun 2021 KKS TNI AD memperoleh juara 2 dengan skala internasional," ucap Dzakir.

Tahun berikutnya, 2022 berhasil juara 1 tingkat nasional untuk lomba CTF di Kota Tangerang dan saat itu mengikuti lomba bertiga dengan rekannya yang lain.

Saat berita dan informasi mengenai prestasinya menjebol keamanan di Google, Dzakir mengaku reaksi dari kawan-kawannya ialah memberikan ucapan selamat.

Tapi ada juga kawan yang meminta tolong padanya hack akun Instagram pacar.

Sedangkan pihak sekolah memberi dukungan berupa pengumuman di akun Instagram sekolah atas prestasi dan capaiannya.

Terkait perolehan hadiah dari aktivitasnya tersebut, uang tersebut sebagian ia berikan pada orang tua, sebagian lainnya ia gunakan untuk kursus dan menabung.

Saat ini Dzakir mengaku sudah bekerja sebagai hacker di perusahaan di Jakarta.

Meskipun saat ini statusnya masih pelajar, ia diperbolehkan bekerja dan tidak diwajibkan berangkat ke sekolah.

Sebenernya sekolah dan kerja tidak bisa, tapi dari pihak sekolah mendukung dan mengatakan bahwa sekolah ia diperkenankan untuk fokus bekerja namun tetap harus mengumpulkan tugas-tugas sekolah.

"Sekolah di SMK ialah mendidik siswa supaya bisa dapat kerja, bila ada siswa SMK yang sudah bekerja biasanya didukung," tutur Dzakir.

Baca juga: Kisah Bus Pelat Merah Kesasar di Jalan Pemakaman Karena Google Maps, 35 Penumpang Dievakuasi

Cita-citanya ke depan ialah bisa diterima di Prodi Teknik Informatika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Sementara itu, Kepala SMKN 8 Semarang, Harti, S.Pd., M.Kom., mengatakan siswanya merupakan generasi bibit unggul yang tumbuh di lahan subur.

"Abdullah Mudzakir siswa SMK N 8 Semarang dirawat dengan cinta sehingga prestasinya mendunia, ibadahnya kelas langit, pergaulannya membumi," pesan Harti, M.Kom. (arh)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved