Berita Banyumas

Polisi Kejar Pelaku Ormas yang Terlibat Bentrok di Banyumas, Kapolresta Kutuk Keras Aksi Premanisme

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengecam keras aksi premanisme yang meresahkan warga

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu saat konferensi pers kasus bentrok antara PP dan Lowo Ireng di kantor Reskrim Polresta Banyumas, Rabu (8/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengecam keras aksi premanisme yang meresahkan warga.

Apalagi aksi bentrok antara dua ormas di Banyumas yang melibatkan Pemuda Pancasila (PP) dengan Lowo Ireng (LI) membuat warga takut.

Warga jelas resah karena pada saat kejadian terlihat para anggota ormas itu membawa senjata tajam.

Kapolresta mengungkapan bahwa bentrok antara PP dan Lowo Ireng bermula pada Februari 2023.

Baca juga: Bisnis Kartu Perdana Ilegal Beromzet Rp 15 Juta Per Bulan, Pria Lulusan SMA Ini Ditangkap Polisi

Baca juga: Bea Cukai Solo Lakukan Penindakan terhadap Rokok & Alkohol Ilegal Januari-Februari, Ini Hasilnya

Pada saat itu ada proyek pengerjaan wahana bermain di Dusun Keradenan, Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, dekat Curug Ceheng. 

"Tanah urugan dari proyek itu menimpa atau mengenai kolam-kolam ikan milik warga.

Sehingga ada permasalahan antara pemilik proyek yaitu Imam dengan warga," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/3/2023).

Pihak dari pemilik proyek menyebut akan melakukan ganti rugi.

Hingga pada 7 Maret 2023 akan melakukan penimbangan kerugian akan tetapi terjadi keributan antara Lowo Ireng dan PP.

"Sekitar pukul 20.00 WIB terjadi keributan dan ada dari pihak Lowo Ireng jadi korbannya," terangnya.

Ada 2 anggota dari Lowo Ireng yang mengalami luka dan sedang dirawat di RS Wijayakusuma, Purwokerto.

Polresta telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dengan total ada 17 orang. 

Ada 8 orang saksi sudah diperiksa dan 9 orang lainnya sedang proses pemeriksaan.

Adapun barang bukti saat ini masih sedang dicari dan dalam penyisiran karena polisi masih memburu anggota ormas lainnya.

"Orang-orang yang ada di video itu akan diamankan dan panggil.

Pelaku dalam pengejaran dan penangkapan," terangnya.

Kapolresta berpesan agar masyarakat jangan takut akan kntimidasi dan ancaman.

"Masyarakat harus berani lapor dan jangan takut, segala bentuk premanisme akan ditindak. 

Tidak ada organisasi manapun yang berada diatas hukum," katanya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved