Berita Internasional

100 Orang Lebih Tewas Akibat Topan Freddy di Malawi dan Mozambik

Topan Freddy menewaskan lebih dari 100 orang di Malawi, Mozambik, dan Madagaskar.

Kompas.com/Istimewa
Ilustrasi topan(Shutterstock) 

TRIBUNJATENG.COM, BLANTYRE - Badai Topan Freddy menewaskan lebih dari 100 orang di Malawi, Mozambik, dan Madagaskar.

Komisaris Urusan Manajemen Bencana Malawi, Charles Kalemba, menyebut setidaknya 99 orang dipastikan tewas pada Senin (14/3/2023), setelah Topan Freddy menghantam wilayah selatan.

Kematian paling banyak terjadi di Kota Blantyre, kota terbesar di Malawi.

Baca juga: Longsor di Natuna, BNPB: 46 Orang Tewas, 9 Belum Ditemukan

"Kami telah mencatat 99 orang tewas di sekitar tujuh distrik, dengan kota Blantyre sebagai yang tertinggi dengan 85 tewas dan sekitar 134 orang di Blantyre saja harus dirawat di rumah sakit," kata Kalemba kepada CNN pada Senin malam.

Dia memperingatkan, jumlah korban tewas dan terluka akibat badai Topan Freddy ini bisa meningkat karena upaya penyelamatan masih berlangsung.

jalan runtuh akibat banjir setelah terjadi hujan lebat menyusul topan Freddy
Kondisi umum jalan yang runtuh akibat banjir setelah terjadi hujan lebat menyusul topan Freddy di Blantyre, Malawi, pada Senin (13/3/2023). Pemimpin Malawi pada 13 Maret 2023 mengumumkan keadaan bencana di beberapa distrik selatan termasuk pusat komersial Blantyre setelah topan kuat Freddy kembali membunuh lusinan orang. (AFP/AMOS GUMULIRA)

Namun, Kalemba menyebut, upaya penyelamatan cukup sulit dilakukan.

“Kami masih mengalami banyak hujan yang turun.

Kami sekarang mengalami tanah longsor, banjir bandang, dan batu-batu berguling menuruni beberapa bukit.

Karena cuaca, upaya penyelamatan tidak mudah.

Kami harus pergi ke beberapa tempat dan menyelamatkan orang, tapi tidak mudah untuk bisa sampai ke sana.

Ini sulit tetapi kami memastikan kami akan melakukan pekerjaan yang perlu kami lakukan,” katanya.

Pemerintah Malawi kini telah mengumumkan "keadaan bencana" di wilayah selatan negara itu.

Presiden Malawi, Lazarus Chakwera, mengaku paham betul dengan kehancuran yang sudah dibawa oleh Topan Freddy saat ini ke sebagian besar distrik di wilayah selatan.

“Oleh karena itu, pemerintah sudah menanggapi keadaan darurat, memberikan bantuan mendesak ke semua distrik yang terkena dampak, dan meminta dukungan lokal dan internasional untuk semua keluarga yang terkena dampak bencana ini,” ungkap Presiden dalam sebuah pernyataan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved