Berita Semarang
Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik Buruh Pabrik, Rahmad : Unfaedah Untuk Masyarakat Kecil
Kendaraan listrik tengah jadi pembahasan hangat berbagai kalangan. Hal itu lantaran imbas dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Ia menceritakan mobilitas buruh pabrik tak dibarengi dengan ketersediaan transpotasi umum yang memadai.
Kondisi itu membuat biaya mobilitas semakin membengkak karena harus kredit sepeda motor.
"50 persen gaji yang kami terima habis untuk mobilitas, mencicil kendaraan sampai perawatan. Kalau tidak punya kendaraan tidak bisa berangkat kerja, karena mayoritas rumah dan pabrik jaraknya jauh," katanya.
Ia kembali menegaskan, subsidi kendaraan listrik harusnya bisa untuk membenahi sektor transportasi supaya semua terlayani dengan baik.
"Jadi menurut saya, subsidi tersebut tak akan dirasa oleh masyarakat berpendapatan rendah, alias hanya untuk orang berduit saja. Kalau seperti itu berarti subsidi tak tepat sasaran," paparnya.
Adapun data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), peredaran kendaraan listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia mengalami peningkatan 100 persen pada 2022.
Pada 2022 Gaikindo mencatat 1.272 unik BEV terjual ke berbagai daerah, sedangkan tahun sebelumnya hanya 612 unit.
Meski demikian, beberapa pengguna kendaraan listrik masih saja sulit mendapatkan tempat pengisian daya untuk kendaraan listrik. Apalagi saat melintas ke Kota Semarang dan sekitarnya.
Hal itu lantaran minimnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
Kebanyakan SPKLU di wilayah Jateng-DIY hanya tersedia di rest area jalan tol, namun tidak di wilayah perkotaan.
Catatan Tribunjateng.com, awal 2022 lalu, terdapat 8 SPKLU yang disediakan oleh PLN Jateng DIY.
Tempat pengisian daya itu ada di SPKLU PLN Semarang, SPKLU rest area 379A, res area 519A, rest area 519B, rest area 389B, SPKLU PLN Surakarta, SPKLU Yogyakarta, dan SPKLU UID Jateng DIY.
Minimnya SPKLU yang ada juga disentil oleh beberapa pengguna mobil listrik yang acapkali melintas ke beberapa daerah di Jateng tak terkecuali di Kota Semarang.
"Bingung juga kalau pakai mobil listrik ke Jateng, karena tempat pengisian daya jarang ada. Bahkan saat saya ke Kota Semarang, mobil listrik saya hampir kehabisan daya. Sempat cari tempat pengisian daya tidak ada, akhirnya disarankan kembali ke res area jalan tol lagi untuk mengisi daya," kata Johan Roy, satu di antara pengguna mobil listrik asal Bogor kepada Tribunjateng.com.
Dipaparkannya, infrastruktur harusnya dipersiapkan oleh pemerintah terlebih dahulu jika ingin mendorong masyarakat berlainan ke kendaraan ramah lingkungan.
"Diskon" Vonis Pemerasan PPDS Undip Semarang, Bikin Kuasa Hukum Korban Kecewa Berat |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Janggal Iko FH Unnes, Versi Ilham: Ngaku Dilempar Benda Keras, Bukan Ditabrak |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Iko FH Unnes, Versi Ficky dan Aziz: Merasa Ditabrak dari Belakang |
![]() |
---|
Kematian Iko FH Unnes: Saksi Ficky-Aziz dan Ilham Beri Versi Berbeda, Lokasi Jatuh Berjarak 80 Meter |
![]() |
---|
Lima Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan May Day Semarang Dituntut 3 Bulan Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.