Berita Batang

Awas Sanksi Mengintai, Bawaslu Batang Ingatkan ASN dan Honorer Harus Netral Pada Pemilu 2024

Bawaslu Kabupaten Batang terus menyosialisasikan tidak bolehnya ASN dan honorer di lingkungan Pemda untuk berpolitik.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
Bawaslu Batang menggelar Rakor dengan OPD dalam rangka netralitas ASN pada penyelenggaraan Pemilu 2024 Kabupaten Batang, di Hotel Dewi Ratih, Selasa (21/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Bawaslu Kabupaten Batang terus menyosialisasikan tidak bolehnya ASN dan honorer di lingkungan Pemda untuk berpolitik.

Meski tidak secara eksplisit diatur, aparatur negara diharuskan netral dan tidak mempengaruhi masyarakat untuk memilih salah satu partai, kepala daerah, calon legislatif, maupun presiden.

Ketua Bawaslu Kabupaten Batang Mahbrur mengatakan tahun politik yang semakin dekat pihaknya pun terus menyosialisasikan adanya larangan tersebut.

Baca juga: Bangun Sistem Pendingin Jelang Pemilu 2024, Wakapolda Jateng Tegaskan Polisi Harus Netral

Pihaknya juga berharap seluruh kalangan bisa memahami dan melaksanakan pekerjaan secara profesional sebagai ASN.

"Kita punya kewajiban untuk mengawasi netralitas ASN, kita mengedukasi ASN biar meminimalisir terjadinya pelanggaran netralitas ASN, kalau pelanggaran yang bersifat terselubung dan sebagainya kita melakukan pengawasan," tuturnya saat Rakor dengan OPD dalam rangka netralitas ASN pada penyelenggaraan Pemilu 2024 Kabupaten Batang, di Hotel Dewi Ratih, Selasa (21/3/2023). 

Senada, Asisten Administrasi Setda Kabupaten Batang, Sugeng Sudiharto mengatakan netralitas ASN juga sudah diatur dalam Undang-undang.

"ASN itu ada kewajiban netral dalam pelaksanaan Pemilu. Baik pemilu legislatif, Pemilukada, maupun Pemilu presiden, Pj Bupati sudah sering mengingatkan jita untuk netral dalam Pemilu tahun 2024," ujarnya.

Sugeng juga menjelaskan berbagai sanksi akan diberikan jika ada aparatur negara ketahuan berpolitik. 

"Sanksinya bisa ringan, sedang, sampai berat, yang paling berat tentunya diberhentikan statusnya sebagai ASN hingga pidana," tegasnya.

Pembicara sosialisasi Bawaslu Batang, Sri Wahyu Ana Ningsih yang juga mantan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah 2017-2022 menambahkan batasan-batasan ASN, diantaranya dilarang ikut dalam sosialisasi maupun deklarasi yang dilakukan oleh pasangan calon maupun calon.

Baca juga: PEMILU 2024 : Kemendagri Minta LDII Sebagai Ormas Islam Netral Aktif Hadapi Pemilu

"Masih bakal saja sudah bisa berpotensi pelanggaran netralitas ASN, apalagi ikut kampanye," ujarnya.

Selain itu, batasn lainnya yaitu berfoto, berkomentar, share, ikut dalam grup pasangan calon, dan menyukai postingan berbau politik juga tidak diperbolehkan.

"Bahkan ikut dalam kampanye bisa dikenakan pidana, ini juga berlaku untuk pegawai kontrak atau honorer di lingkungan Pemda, meskipun non ASN, tetap dilarang," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved