Berita Semarang
Laporan LKPJ Wali Kota Semarang 2022, Tingkat Kemiskinan Naik
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada jajaran legislatif.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada jajaran legislatif saat rapat paripurna, Kamis (3/3/2023).
Dalam laporan yang disampaikan, tingkat kemiskinan pada 2022 di Kota Semarang mengalami kenaikan. Hal itu diakibatkan adanya pandemi Covid-19.
Wali kota yang akrab disapa Ita menyebutkan, angka kemiskinan sudah sempat menyentuh 3,9 persen pada 2019 atau sebelum Covid-19 melanda. Kemudian, tingkat kemiskinan pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 4,5 persen.
"Ada yang kena PHK, pendapatan berkurang, dan sebagainya. Ini perlu diturunkan lagi pada 2023," papar Ita.
Ita menjelaskan, masih perlu ada perbaikan pada indeks gini di Kota Semarang. Pasalnya, masih terjadi ketimpangan antara masyarakat berpendapatan tinggi dan masyarakat berpendapatan rendah.
Ada beberapa kelurahan yang pendapatannya masih rendah atau tergolong miskin. Sehingga, ini menjadi prioritas Pemerintah Kota Semarang dalam penurunan angka kemiskinan.
"Ada tiga kelurahan yaitu Bandarharjo, Tanjungmas, dan Jomblang," sebut Ita.
Selain angka kemiskinan, Ita juga melaporkan tingkat pengangguran terbuka di Kota Semarang yang relatif masih tinggi. Angka pengangguran terbuka di Kota Lunpia masih tujuh persen. Angka itu berada di atas provinsi maupun nasional yang saat ini berada pada lima dan enam persen.
"Kita harus bisa menurunkan angka TPT (tingkat pengangguran terbuka)," ucapnya.
Meski demikian, Ita mencatat, ada beberapa pencapaian positif yang diraih Kota Semarang pada 2022 antara lain laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM), angka stunting, inflasi, pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan penanganan Covid-19.
Menurutnya, penanganan Covid-19 membuat beberapa mata anggaran tergeser.
"Peralihan pandemi dari 2020, 2021, dan 2022, tentu mempengaruhi anggaran infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Sementara, Ketua Panitia Khusus LKPJ 2022, Rukiyanto mengatakan, akan segera merapatkan dan mengevaluasi laporan Wali Kota Semarang yang tercantum dalam LKPJ.
"Kami akan segera bahas. Besok baru penjadwalan. Paparan materi dan lain-lain baru hari Senin," ujarnya. (eyf)
SC Peluk Hangat Putrinya saat Kunjungan Khusus Anak di Lapas Perempuan Semarang |
![]() |
---|
Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba: Dinkes Semarang Bagikan Tips Jitu Cegah ISPA |
![]() |
---|
2.300 Pasien TBC di Semarang Belum Sembuh, Dinas Kesehatan Ungkap Kendala Terbesar |
![]() |
---|
Kasus Demam Dengue di Semarang Capai 3.490 dalam 9 Bulan, 3 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Rumah Pompa Senilai Rp 5 Miliar Dibangun di Semarang, Target Rampung Desember 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.