Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Pageri Omahmu Nganggo Mangkok, Inilah Maksud Ajaran Sunan Muria Bagi Warga Colo Kudus

Satu pesan ajaran Sunan Muria yang masih terus diingat masyarakat adalah cara bagaimana meningkatkan keamanan keluarga melalui sedekah.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Para pengunjung sedang berziarah di Makam Sunan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dakwah Sunan Muria (Raden Umar Said) di wilayah Kabupaten Kudus membekas di kalangan masyarakat. 

Pesan dakwah yang disampaikan Sunan Muria dengan cara yang santun nampaknya banyak diterima warga.

Tak terkecuali masyarakat lereng Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Satu pesan ajaran Sunan Muria yang masih terus diingat masyarakat adalah cara bagaimana meningkatkan keamanan keluarga melalui sedekah.

Baca juga: Pemdes Jepangpakis Kudus Sulap Lahan Tidur Jadi Pasar Desa lewat DD

Warga Desa Colo, Mastur mengatakan, masyarakat masih mengingat pesan Sunan Muria yang mengatakan 'Ojo Pageri Omahmu Nganggo Tembok, Nanging Pageri Omahmu Nganggo Mangkok'. 

Artinya, masyarakat Colo dan sekitarnya diajarkan oleh Sunan Muria untuk gemar bersedekah kepada tetangga.

Dengan sedekah, nantinya akan meningkatkan keamanan keluarga, saling menjaga satu sama lain dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ajaran ini masih diingat masyarakat."

"Mengajarkan agar tidak pelit berbagi kepada sesama," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (3/4/2023).

Mastur yang juga pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria Kudus menjelaskan, selain ajaran untuk gemar bersedekah, terdapat berbagai ajaran lain yang diberikan Sunan Muria untuk kemaslahatan masyarakat.

Di antaranya selalu mengingatkan masyarakat agar seimbang dalam menjalani hidup.

Seimbang dalam mencari kebutuhan dunia, tanpa melupakan bekal untuk akhirat. 

Mastur menyebut, dakwah yang dilakukan Sunan Muria dilakukan dengan seksama, tanpa harus memaksakan ajaran Islam masuk seketika itu juga. 

Baca juga: Tausiyah Kebangsaan Shinta Nuriyah Wahid di Kudus: Jiwa dan Nurani Manusia Mulai Keropos

Kata dia, satu metode dakwah yang terkenal adalah Topo Ngeli.

Artinya, Sunan Muria berdakwah dengan cara menghanyutkan diri ke dalam kegiatan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved