Kabupaten Kudus

Pemdes Jepangpakis Kudus Sulap Lahan Tidur Jadi Pasar Desa lewat DD

Pemerintah Desa (Pemdes) Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus bakal merampungkan proses pembangunan Pasar Desa tahun ini.

Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Sejumlah pekerja sedang memasang konstruksi utama pasar desa yang dibangun Pemdes Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Senin (3/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pemerintah Desa (Pemdes) Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus bakal merampungkan proses pembangunan Pasar Desa tahun ini.

Pasar desa dibangun di atas lahan seluas 90x24 meter persegi dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan tidak produktif. 

Anggaran pembangunan pasar senilai kurang lebih Rp 1 miliar dari sumber Dana Desa (SD) selama tiga tahun anggaran, mulai dari 2021 hingga 2023. 


Di dalam pasar desa yang terletak di RT 4 RW 3 ini bakal tersedia 33 kios/lapak yang bisa digunakan masyarakat Jepangpakis untuk berdagang. 

Mulai dari jenis dagangan sembako, sayuran, jasa seperti potong rambut, aneka ragam kuliner, dan beberapa kategori dagangan lainnya.

Kepala Desa Jepangpakis, Sakroni mengatakan, saat ini pembangunan pasar desa sudah mencapai 80 persen. Ditarget Rampung pada pada awal Mei 2023 agar bisa segera dilengkapi dengan pembuatan kios dan lapak dagang. 

Dia menyebut, inovasi pembangunan pasar desa ini dalam rangka membantu masyaraktnya mendapatkan pekerjaan kembali bagi yang terkena PHK dampak Covid-19, dan memberikan fasilitasi bagi pedagang yang tidak memiliki tempat dagang menetap. Selain itu bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga bagi masyarakat Jepangpakis. 

"Ini sudah tahun anggaran ketiga, targetnya harus selesai tahun ini. Sekarang sudah masuk tahap pemasangan konstruksi utama dan pavingisasi," terangnya, Senin (3/4/2023).

Sakroni menjelaskan, semua kios yang tersedia sudah laku dengan ongkos sewa lapak Rp 1 juta per tahun, di luar kebutuhan listrik dan kebersihan.

Biaya sewa lapak tersebut nantinya menjadi pendapatan asli desa (PAD) yang bisa difungsikan untuk kegiatan lainnya. 

Pihaknya berharap, pasar desa Jepangpakis itu nantinya menjadi pusat perbelanjaan baru dengan jam operasional dari pagi hingga malam hari. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui aktivitas perdagangan. 

"Masing-masing pedagang ada yang mendapatkan lapak ukuran 3x5 meterpersegi, dan ada yang mendapatkan 3x6 meterpersegi. Kami sediakan lahan dan konstruksi pasar, untuk kiosnya bangun sendiri," tuturnya.(Sam)

Baca juga: Darwanto Segera Dilantik, Gantikan Rohadi Widodo Sebagai Wakil Ketua DPRD Karanganyar

Baca juga: Terharu! Ratusan Kader PDI Perjuangan Antarkan Kepergian Bambang Kusriyanto ke TPU Donoloyo

Baca juga: Alhamdulillah Meski Cuma Sampai Syawalan, Pedagang Boleh Jualan di Alun-alun Kota Pekalongan

Baca juga: 16 ASN Pemkot Pekalongan Terima SK Pensiun, Salahudin: Mereka Bisa Jadi Pengusaha


 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved