Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pesan Suara Korban Terakhir Dukun Pengganda Uang Banjarnegara pada Anaknya: Ayah Sedikit Ngeri

Rekaman pesan suara korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara beredar di media sosial.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Kolase Tribunjateng
Pesan Suara Korban Terakhir Dukun Pengganda Uang Banjarnegara pada Anaknya: Ayah Sedikit Ngeri 

TRIBUNJATENG.COM - Rekaman pesan suara korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara beredar di media sosial.

Selain mengirimkan share location kepada sang anak lewat Whatsapp, korban Paryanto (53) juga mengirimkan pesan suara.

Dalam pesan suara itu, suara korban terdengar pelan agar tak ketahuan oleh pelaku.

Baca juga: Kalah dari Persija, Aji Santoso Sebut Persebaya Main dengan Komposisi Darurat

Korban menceritakan jika ia sengaja mengirim pesan suara dan lokasi untuk waspada.

"Kalo di share location, ini rumah orang tuanya atau rumahnya (Dukun Slamet) juga sama lah. Takutnya kenapa napa ayahnya gitu loh. Lokasinya ini dimana, ini lokasi di rumahnya dia gitu loh. Masih satu rumah satu kampung sama orangtunya, sekitar 100 meter dari rumahnya dia. Sama aja namanya kampung slamet," ucap suara korban.

Korban menceritakan jika ia sempat dibawa ke dekat hutan.

"Waspada aja, ya uda sih pernah ngasih uang ayah 100 lebih, ini waspada aja takutnya namanya ayakan nggak punya teman, nggak punya asisten, ajudamn. Makanya ayah agak sedikit ngeri gitu lhoh. Apalagi tadi di hutan,"

Korban juga merasa sangat ngantuk setelah diberi minuman.

"Ayah nggak sadar, ayah sangat ngantuk mulu habis minum poca******, tidur mulu tidur, ini sambil ayah nunggu. Eh kepalanya langsung tidur di bawah, kan aneh. Cuma kayak orang mabuk, ngomong aja sendiri kayak orang gila. Ya udah ya, moga-moga selamet," ucap korban mengakhiri pesan suaranya.

Setelah mengirimkan pesan suara dan lokasi, Paryanto pun tak ada kabar lagi.

Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan hp dari korban sudah tidak aktif. 

Anak korban pun langsung melapor ke polisi hingga akhirnya kedok Mbah Slamet terungkap.

Sebelumnya, korban yang berasal dari Sukabumi ini pernah menyetor uang sebesar Rp 70 juta pada Mbah Slamet.

Berdasarkan pengakuan dari GE anak PO,  pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku TH alias Mbah Slamet di Wonosobo.

Sesampainya di Wonosobo mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.

Ketika sampai di Wonosobo Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya yang ada di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

Di rumahnya itu korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang.

Selepas itu korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi.

Hingga pada Senin (20/3/2023)  korban datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara sendiri tanpa ditemani anaknya. 

Sang anak sebelumnya sudah memperingatkan ayahnya untuk tidak berhubungan lagi dengan Dukun Slamet.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved