Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Cerita Ini yang Bikin Pasutri Lampung Datang ke Dukun Slamet Banjarnegara, Rela 3 Kali Bolak-balik

Pasangan Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) warga Desa Tanjung Rejo itu terakhir terlihat pada September 2021 lalu

Editor: muslimah
Istimewa
Jenazah pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Triningsih tiba di rumah duka Pesawaran Lampung, Sabtu (8/4/2023) pukul 03.00 WIB. Foto dua jenazah korban dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Tohari alias Mbah Slamet diambil pihak keluarga. 

TRIBUNJATENG.COM, LAMPUNG - Cerita para korban dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari mulai terungkap.

Total ada 12 korban seperti dikatakan polisi.

Namun hingga kini belum semua korban tersebut teridentifikasi.

Yang sudah diidentifikasi diantaranya adalah Pasutri asal Lampung.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Dirudapaksa Kakak Kandung dan Tukang Ojek Sejak Kelas 1 SD, Hamil Diusir Warga

Baca juga: Hilang 2 Tahun, Jasad Pasutri Korban Dukun Slamet Banjarnegara Tiba di Lampung. Dimakamkan Pagi Ini

Lokasi pemakanan 9 korban pembunuhan dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet yang dikuburkan dalam 3 lubang yang dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/3/2023).
Lokasi pemakanan 9 korban pembunuhan dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet yang dikuburkan dalam 3 lubang yang dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/3/2023). (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Pasutri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung yang menjadi korban dukun Tohari alias Mbah Slamet (45) sempat pergi-pulang sebanyak tiga kali untuk menjalani ritual penggandaan uang.

Pasangan Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) warga Desa Tanjung Rejo itu terakhir terlihat pada September 2021 lalu.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, dari hasil penelusuran diketahui pasutri itu tiga kali menemui pelaku.

"Kali ketiga, pasutri korban ini tidak bisa dihubungi lagi oleh keluarga mereka," kata Pandra saat dihubungi, Jumat (7/4/2023).

Menurut Pandra, awal korban Irsad mengetahui keberadaan dan informasi bahwa Tohari bisa menggandakan uang terjadi pada medio April 2021.

Saat itu, korban Irsad mendapat informasi tentang pelaku dari orang bernama Kijo.

Ketika itu, Irsad bersama sahabatnya, Suheri (diduga korban) warga Desa Kalirejo menemui orang bernama Kijo itu di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.

"Orang bernama Kijo ini mengatakan bahwa ada padepokan di Tulung Agung, Jawa Tengah yang bisa menggandakan uang," kata Pandra.

Tergiur dengan hal itu, di bulan yang sama korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih (istri) bersama Suheri dan Riani (istri) serta Kijo berangkat ke Banjarnegara.

"Mereka berangkat ke Jawa Tengah untuk menemui pelaku dengan tujuan menggandakan uang," kata Pandra.

Setelah berada di lokasi selama tiga pekan, para korban dan Kijo ini kembali ke Lampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved