Berita Kota Pekalongan
Dinkes Kota Pekalongan Uji Petik Sampel Jajan Takjil, Ini Hasilnya
Menurutnya, hasil dari 200 sampel makanan yang diuji, tidak ada yang mengandung formalin atau boraks
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Guna melakukan pemantauan dan pengawasan keamanan pangan siap saji yang beredar di masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menyelenggarakan pengawasan uji petik makanan jajanan takjil di Kota Pekalongan.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinkes, Mei Lestariningrum mengatakan, tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengawasi keamanan pangan jajan takjil yang dijual ke masyarakat.
"Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan ramadan ini bertujuan untuk mengawasi keamanan pangan jajan takjil yang dijual ke masyarakat," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinkes, Mei Lestariningrum, Selasa (11/4/2023).
Disampaikan Mei, salah satu masalah keamanan pangan yang perlu mendapat perhatian adalah penggunaan bahan kimia berbahaya pada makanan seperti formalin, boraks dan pewarna sintetis rhodamin B atau methanil yellow.
"Adapun makanan yang menjadi sasaran pemeriksaan adalah makanan yang dicurigai menggunakan pengenyal boraks atau pengawet formalin seperti bakso, sempolan, tempura, tahu, mie dan makanan atau minuman yang menggunakan pewarna seperti sirup, selai, bubur, kerupuk, dan sebagainya," imbuhnya.
Menurutnya, hasil dari 200 sampel makanan yang diuji, tidak ada yang mengandung formalin atau boraks.
"Namun, ditemukan 2 sampel makanan yang mengandung pewarna kimia berbahaya rhodamin yaitu pada kerupuk usek dan bubur sagu," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk pedagang yang makanannya tidak mengandung bahan kimia berbahaya akan diberi tanda oleh petugas berupa penempelan stiker, supaya masyarakat yang membeli bisa mengetahui bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi.
"Jika ditemukan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, petugas akan memberi edukasi dan menelusur asal produk untuk kemudian dilakukan pengawasan/sidak terpadu," jelasnya.
Pihaknya berharap, pedagang maupun masyarakat semakin peduli terhadap keamanan makanan yang akan dikonsumsi.
"Masyarakat diharapkan bisa mengenali ciri produk makanan yang tidak aman antara lain dari aroma, tekstur, rasa, maupun dari warnanya," tambahnya. (Dro)
98 Persen Penduduk Kota Pekalongan Masuk Data Tunggal Nasional |
![]() |
---|
Baru 200 Barang yang Dijarah Dikembalikan, Wali Kota Pekalongan Aaf Minta Kesadaran Masyarakat |
![]() |
---|
Wali Kota Pekalongan Aaf Imbau Pedagang Segera Tempati Pasar Banjarsari, Tak Ada Lagi Pasar Darurat |
![]() |
---|
Skrining Kusta Serentak, Dinkes Kota Pekalongan Temukan 35 Kasus Baru |
![]() |
---|
PKK dan Tenaga Kesehatan Kota Pekalongan Kawal Program Edukasi Gizi 10.000 Ibu dari Alfamart dan SGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.