Berita Banyumas
Emak-Emak Penerima Bantuan Eks PNPM Mandiri di Banyumas Mengadu ke Dewan, Dana Bergulir Dihentikan
DBM Eks.PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas terpaksa dihentikan kegiatannya
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Program Penerimaan Dana Bergulir Masyarakat (DBM) Eks.PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas terpaksa dihentikan kegiatannya.
Setelah tersandung adanya dugaan korupsi di Kejaksaan Negeri Purwokerto, membuat para penerima manfaat kini terancam gulung tikar.
Program Pengguliran dana sempat dikelola oleh PT. LKM Kedungmas.
Setelah Program PNPM Mandiri Perdesaan dihentikan kegiatannya pada 2014 silam, kini telah benar-benar disuntik mati.
Baca juga: Modus Oknum Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli 14 Santriwati Sejak 2019, Diduga Korban Akan Tambah
Baca juga: Sejumlah Polisi Luka Dilempar Batu dan Kayu saat Gerebek Markas Judi dan Narkoba, Kini Dirawat di RS
Akibatnya, sebanyak 180 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 1.326 orang tidak lagi bisa menerima manfaat, yang sebelumnya mereka sangat terbantu dengan adanya program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Padahal sebelum dihentikannya perguliran dana ini, kelompok masyarakat penerima manfaat, sangat terbantu, karena bisa terus menjalankan usahanya dari dana bergulir yang diterimanya.
Kurang lebih ada 130 perwakilan kelompok, mengadu ke anggota DPRD Kabupaten Banyumas, Selasa (11/4/2023).
Mereka mengaku sangat dirugikan, sedih dan terpukul karena unit usaha yang mereka rintis dengan bantuan Dana Bergulir Masyrakat (DBM) Eks. PNPM Mandiri Perdesaan kini sudah tidak ada lagi.
"Usaha kelompok kami sangat tergantung dengan adanya bantuan dari dana Eks. PNPM Mandiri di Kecamatan Kedung banteng.
Bahkan bersama 30 orang anggota, bisa mendapatkan bantuan hingga mencapai Rp500 juta," ungkap anggota Kelompok Kenanga dari Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Umi Atikoh, kepada Tribunbanyumas.com.
Sejak dihentikannya program bantuan ini, banyak anggotanya yang kini terpaksa menghentikan usahanya, karena kekurangan modal.
Mereka tersebar dalam aneka usaha seperti sembako, makanan, peternakan kambing, ikan, ayam, penjual rujak dan usaha lainnya”, imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Tri Atminingsih, dari Desa Baseh.
Meski kini kelompoknya masih harus mengangsur, namun kelompoknya tidak bisa lagi menambah modal untuk usaha.
Hal ini sangat merugikan, terutama bagi anggota yang menjalankan usaha dari sektor peternakan yang memang membutuhkan perguliran dana dengan cepat.
Libur HUT ke-80 RI, KAI Daop 5 Purwokerto Catat Puncak Kenaikan Penumpang Tembus 16.000 Lebih! |
![]() |
---|
Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed: Tim Pemeriksa Batal Panggil Korban, Ada Apa? |
![]() |
---|
Sumanto Jadi Inspirasi "Labinak: Mereka Ada di Sini", Film Horor Bertema Teror Kanibalisme |
![]() |
---|
Bupati Banyumas Absen Pimpin Upacara HUT ke-80 RI, Dampingi 50 Penari Tampil di Istana Negara |
![]() |
---|
50 Penari Banyumas Tampil dalam Upacara Peringatan HUT Ke-80 RI di Istana Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.