Wonosobo Hebat
Penandatanganan Komitmen Bersama Penerbangan Balon Udara yang Aman di Wonosobo, Berikut Aturannya
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Balon udara sudah menjadi ikon tradisi Wonosobo yang setiap tahun ditunggu-tunggu masyarakat maupun wisatawan.
Balon udara kerapkali diterbangkan setiap Hari Raya Idulfitri.
Sehubungan mendekati Lebaran, Komunitas Balon Wonosobo yang merupakan perkumpulan para penghobi dan pelestari balon tradisional siap mengawal penerbangan balon yang aman.
Hal ini dibuktikan melalui penandatanganan komitmen bersama yang digelar pada Rabu (12/4/2023) di Dewani Resto Wonosobo.
Penandatanganan komitmen ini melibatkan berbagai elemen.
Seperti di antaranya adalah PT PLN ULTG Wonosobo, Disparbud, Disperkimhub, Satpol PP, dan Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Bupati Wonosobo Terima Kunjungan Pemkab Purbalingga, Bahas Rencana Bandara JBS Jadi Feeder Umroh
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran, 1.156 Paket Sembako Dijual di Pasar Murah Sukoharjo Wonosobo
Dalam paparannya, Pimpinan PT PLN ULTG Wonosobo, Suswoyo menjelaskan bagaimana menerbangkan balon yang aman.
Hal ini sebagai upaya mengantisipasi tradisi menerbangkan balon udara tradisional setiap Hari Raya Idulfitri di sejumlah wilayah di Wonosobo.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk memastikan kelancaran event Festival Mudik 2023 yang akan segera berlangsung dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, apabila balon udara diterbangkan bebas selain membahayakan penerbangan tapi juga dapat membahayakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
"Balon udara yang terbang bebas dapat berpotensi tersangkut pada kawat SUTET ataupun SUTT."
"Sehingga berakibat terjadinya hubung singkat atau korsleting yang berujung pemadaman listrik," ujar Suswoyo melalui Tribunjateng.com, Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Bupati Wonosobo Manfaatkan Tarling Ramadan Jadi Media Komunikasi Bersama Masyarakat
Baca juga: Jelang Lebaran 2023, Tim JKPD Wonosobo Lakukan Pengawasan Produk Pangan yang Beredar di Masyarakat
Adapun isi dari komitmen bersama yang ditandatangani pada kesempatan itu berisi 4 poin.
Di antaranya tidak bermain dan menerbangkan balon udara di dekat jaringan SUTET ataupun SUTT di radius lebih dari 1 kilometer.
Kemudian dalam pembuatan balon udara untuk tidak menggunakan unsur bahan yang mengandung logam atau bersifat konduktif.
Setiap balon udara diikat dengan minimal tiga tali tambatan untuk meminimalisir kemungkinan balon udara lepas.
Serta tidak melakukan penerbangan balon udara yang melanggar Permenhub Nomor 40 Tahun 2018.
Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo dalam sambutannya menjelaskan, yang perlu diwaspadai justru para penghobi balon yang tidak tergabung dalam komunitas.
Terkadang menerbangkan balon secara liar.
Agus menjamin Komunitas Balon Wonosobo terlebih yang sudah tergabung dalam Event Festival Mudik 2023 komitmen terhadap upaya penerbangan balon yang aman dengan cara ditambatkan maupun menghindari SUTET maupun SUTT.
Sementara itu dari pihak komunitas balon yang berkesempatan melakukan penandatanganan komitmen bersama ialah Perwakilan Komunitas Balon Kembaran Kalikajar, Karangluhur Kertek.
Limbangan Mudal Mojotengah, Gondang Watumalang, Sambek Wonosobo, Wringinanom Kertek, Anshor Kertek, dan Komunitas Balon Wonosobo. (*)
Baca juga: Pejabat Pemkab Karanganyar Bayarkan Zakat Mal, Baznas: Kesadaran Masih Perlu Dioptimalkan
Baca juga: Hasil Babak II Skor 3-2 Bali United Vs PSIS Semarang Liga 1, Privat Mbarga Balikkan Keadaan
Baca juga: Video 6 Tahun Lapak PKL Suryokusumo Tak Ditempati, Pemkot Semarang Kehilangan PAD Ratusan Juta
Baca juga: Tak Patuh LHKPN, 55 Anggota DPR RI Dilaporkan Ke Mahkamah Kehormatan Dewan