Berita Demak

Tekan Inflasi Jelang Lebaran, Pemkab Batang dan BI Tegal Gelar Gerakan Pangan Murah

Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya untuk menekan laju angka inflasi menjelang lebaran.

Penulis: dina indriani | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
Sejumlah warga saat membeli bahan pokok pada gelaran Gerakan Pangan Murah di Gedunh Wanita Batang. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dinhanpan) Jateng dan juga Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal menggelar Gerakan Pangan murah.

Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya untuk menekan laju angka inflasi menjelang lebaran.

Masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) dengan harga lebih miring dari harga di pasaran dengan berkunjung langsung di area Gedung Wanita Kabupaten Batang, mulai 12 dan 13 April 2023.


Adapun beberapa bahan pokok yang disediakan di antaranya beras sebanyak 2 ton, telur 1 ton, selain itu ada pula aneka olahan daging sapi dan sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat.


Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispaperta Batang Dewi Wuryanti mengatakan bahan pokok
Masyarakat dapat membeli dengan harga lebih murah, karena memperoleh bantuan transportasi dari Bank Indonesia Cabang Tegal dan ditambah bantuan dari Dinhanpan Jateng, harga jual tambah murah.


“Harganya lebih murah dibandingkan di pasar, beras medium dijual Rp 50 Ribu per 5 kilogram, telur Rp 23 Ribu dibandingkan di pasar yang mencapai Rp 27 Ribu per kilogram,” 


Sementara itu, Manajer Data Unit Statistik dan Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Tegal, Enggar Estiko Handoko mengapresiasi digelarnya kegiatan Gerakan Pangan Murah oleh Pemkab Batang.


Hal iti karena sejalan dengan program kerja BI yakni mengendalikan nilai rupiah, khususnya menjaga inflasi tetap terkendali.


“Menjelang lebaran harga Kepokmas cenderung naik, jadi kami yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berupaya menjaga agar jangan sampai harga naik signifikan atau stok sampai terjadi kekosongan, dengan kegiatan ini masyarakat bisa memperoleh harga lebih murah dan inflasi tetap terjaga,” ungkapnya 


Perlu diketahui inflasi di daerah eks-karesidenan Pekalongan di bulan Maret malah deflasi 0,03 persen, dampaknya harga kebutuhan cenderung turun.


“Sementara pertumbuhan dari tahun ke tahun inflasinya 5,51 persen,” pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved