Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Relawan Semarang Tak Libur Saat Lebaran Hingga Tinggalkan Salat Ied: Dibayar "Kebahagiaan"

Para relawan di Kota Semarang tetap mengabdikan waktunya untuk sosial selama libur lebaran. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
dok Relawan Gabungan Semarang
Relawan Semarang saat menolong korban kecelakaan di Jalan Dr Cipto, Kota Semarang, Minggu (24/4/2023) sore. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Para relawan di Kota Semarang tetap mengabdikan waktunya untuk sosial selama libur lebaran. 

Bahkan, di antara mereka terpaksa tidak melakukan salat Idulfitri hingga  harus meninggalkan kegiatan silaturahmi.

Semua itu dilakukan para relawan tanpa sepeserpun bayaran dan hanya atas nama kemanusiaan.

Baca juga: ODGJ Semarang Dapat Opor Ayam Usai Dievakuasi Relawan Saat Momen Lebaran

"Iya, saya pribadi terpaksa tak salat Idulfitri karena ada kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia di Atmodirono, selesai evakuasi mayat jam 7 pagi," ujar Relawan Semarang, Yadi kepada Tribun Jateng, Minggu (23/4/2023).

Ia mengaku, tak hanya salat Idulfitri yang terlewatkan, begitupun saat acara silaturahmi pada siang harinya.

Ketika sedang acara silaturahi keluarga ada laporan kecelakaan kemudian memaksanya kembali ke dunia relawan yakni terjun ke lapangan untuk menolong korban.

"Alasan saya mau menolong tidak muluk-muluk, saya  ingin selalu menolong sesama terutama yang membutuhkan. Bayarannya apa? ya kebahagiaan sebab saya pernah pula dalam kondisi seperti korban," ungkapnya. 

Relawan Semarang, Siswanto menyebut, selama lebaran hari pertama dan kedua, laporan kejadian baik itu kecelakaan maupun kejadian lainnya lebih dari tujuh laporan.  

Kondisi tersebut mau tak mau membuat relawan tidak libur meski lebaran.

"Ya mayoritas laporan itu kecelakaan, ada kebakaran maupun kejadian lainnya," ujarnya. 

Ia menambahkan, para relawan termasuk dirinya mau terjun ke lapangan lantaran panggilan dari hati.

Maka, mau sesibuk apapun dengan keluarga tetap menyempatkan menolong sejauh dibutuhkan.

"Sebisa mungkin memanusiakan manusia atau menolong mereka yang membutuhkan dalam kondisi darurat," katanya.

Para relawan kota Semarang yang terjun ke lapangan sudah diberi bekal kemampuan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu sehari-hari (SPGDTs).

Ketua tim penanggulangan bencana RSUP Kariadi Semarang, dr. Raden Panji Uva Utomo mengatakan, telah memberikan pelatihan kepada relawan Semarang untuk menyamakan persepsi para relawan dalam melakukan penanganan awal korban di lapangan baik korban hidup maupun korban mati akibat situasi kegawatdaruratan.

Baca juga: Relawan Ganjar Di Kudus Nobar Pengangkatan Idolanya Jadi Capres

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved