329 Mahasiswa Blora Dapatkan Program Satu Desa Dua Sarjana, Pemkab Blora Masih Lakukan Verfak

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pemkab Blora melalui Dinsos P3A masih melakukan verifikasi faktual (verfak) terkait mahasiswa yang mendapatkan program satu desa dua sarjana.

Diketahui, total ada 329 mahasiswa yang mendapat program ini yang tersebar di universitas lokal maupun di luar Blora pada tahun ini.

Kabid Sosial Dinsos P3A Kabupaten Blora, Mustakim masih mendata dan memverifikasi terkait data dari program satu desa dua sarjana ini.

Sebab, masih ada mahasiswa yang mendapat double program, seperti yang sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga mendapat program dari Pemkab Blora ini.

Baca juga: Hari Pertama Kerja Seusai Cuti Lebaran, Bupati Blora: Kami Akan Sidak ASN

"Tinggal nanti hasil rapat tim nanti seperti apa."

"Apakah dilanjut atau tidak, kami datangi semuanya, kami verfak," ucap Mustakim kepada Tribunjateng.com, Senin (24/4/2023).

Menurutnya, terkait hal ini, dimungkinkan nanti akan ada perbedaan.

"Mungkin yang berprestasi, seperti yang di Kudus, ada yang 6 di Pekalongan itu juga karena prestasi."

"Nah soal ini harus dibedakan antara yang berprestasi dengan yang program ini," jelas Mustakim.

"Nah ini nanti bisa untuk diperjelas teknisnya."

"Termasuk apakah nanti Perbupnya juga diubah."

"Supaya yang berprestasi pun bisa dibantu."

"Seperti yang di Kudus yang KIP ada 3 yang juga dapat dari sini (program Pemkab) dan kemungkinan nanti kan tidak lanjut."

"Kalau nanti dia mengajukan lagi ya kami delete," tambah Mustakim.

Baca juga: Bupati Blora: Arus Balik Lebaran 2023 Bakal Ada Beberapa Gelombang

Seusai dilakukan verifikasi faktual, pihaknya juga masih menemukan temuan mahasiswa yang mendapat double program.

"Ada beberapa universitas kami temukan KIP, Pekalongan dapat KIP, UPGRIS 1, IAIN Kudus ada 3."

"Kemungkinan yang lain masih ada," ungkap Mustakim.

Dari temuan ini, pihaknya akan menghubungi mahasiswa yang bersangkutan.

Untuk besaran program satu desa dua sarjana, Mustakim mengatakan, setiap mahasiswa mendapat Rp 2.5 juta per mahasiswa per semester.

"KIP itu, biaya hidup sama biaya kuliah ada Rp 5 juta, Rp 6 juta ada yang Rp 6,5 juta."

"Yang membedakan adalah kriteria dari KIP itu sendiri," terang Mustakim.

"Untuk PEM Akamigas per semester Rp 38 juta."

"Itu ada 18 mahasiswa, yang 8 Pemkab, 10 Baznas."

"Invoice tetap jadi satu."

"Semua Rp 2,5 juta kecuali PEM Akamigas," imbuh Mustakim.

Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar, ada yang bisa datang ke kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora, atau masuk di website http://bit.ly/1D2SBLA.

Baca juga: Dindagkop UKM Blora Mulai Berupaya Ramaikan Blok S Seso Jepon

"Mempersiapkan administrasinya."

"Nanti dihubungi oleh Dinsos P3A Kabupaten Blora, sesuai kriteria untuk membuka rekening Bank jateng," ujar Mustakim.

"Mereka harus DTKS, terdaftar mahasiswa, mereka yang dapat membuat laporan setiap bulannya."

"PDF dulu, fisik nanti juga dikirim."

"Bisa di mulai dari semester berapapun," tambah Mustakim.

Disinggung soal kendala, pihaknya masih melakukan penataan dan verfak terhadap mahasiswa yang mendapat double program ini.

"Memfilter untuk mahasiswa yang lebih dari dua."

"Harusnya tidak lebih dari dua, nah ini kembali ditata."

"Tapi untuk hari ini masih dengan pola satu desa dua sarjana."

"Kami belum ada perubahan," pungkas Mustakim. (*)

Baca juga: Ragam Cerita Warga Padati Pusat Keramaian Saat Libur Lebaran di Semarang, Hiling Habiskan Uang THR

Baca juga: PT KAI Daop V Purwokerto Sediakan Tarif Rendah Periode Pasca Lebaran, Begini Caranya

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy: 64 Orang Tewas Kecelakaan Perjalanan Mudik Lebaran Tahun Ini

Baca juga: Hadiri Open House Ganjar Pranowo di Tawangmangu Karanganyar, Ini Kesan dan Harapan Woro Widowati