Berita Semarang
SMANSA Kartini Day, Momen Unjuk Gigi Siswa-Siswi SMAN 1 Semarang di Hari Kartini
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (Smansa) Semarang nampak berbeda pada Selasa (2/5/2023) karena baik siswa maupun guru tak mengenakan seragam.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (Smansa) Semarang nampak berbeda pada Selasa (2/5/2023) karena baik siswa maupun guru tak mengenakan seragam.
Warga Smansa Semarang mengenakan pakaian tradisional, baik kebaya, beskap, lurik, hingga baju adat miskat dari Kalimantan Timur guna memeriahkan Smansa Kartini Day 2023.
Pada kegiatan ini, diselenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan 2.400 siswa Smansa Semarang.
Disampaikan oleh Giaz Firgi Rafaldi selaku Ketua Panitia Smansa Kartini Day 2023, terdapat beberapa gelaran di perayaan hari kelahiran tokoh perempuan Indonesia.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati jasa RA Kartini supaya menginspirasi kaum perempuan meningkatkan peran dalam pembangunan," ungkapnya pada Tribun Jateng.
Giaz menambahkan, kegiatan tersebut diadakan pada Selasa (2/5/2023) di Aula Besar Smansa Semarang.
Smansa Kartini Day merupakan kegiatan tahunan sekaligus Program Kerja (Proker) Smansa Semarang.
Pemilihan Kangmas-Mbakyu Smansa Semarang sebagai duta budaya sebagai perwakilan Smansa yang diharapkan selanjutnya bisa melangkah di ajang Denok Kenang Kota Semarang.
Kangmas-Mbakyu merupakan perwakilan tiap kelas dari total 24 kelas.
Kegiatan diikuti oleh siswa kelas X dan XI, sementara siswa kelas XII yang sudah tidak aktif pembelajaran tidak terlibat dalam kegiatan ini.
Selain Pemilihan Kangmas-Mbakyu Smansa, ada juga Lomba Cerdas Cermat (LCC), Lomba Menyusun Bucket, dan Lomba Desain Totebag.
Adapun hadiah yang diberikan antara lain mahkota dan selempang bagi Kangmas-Mbakyu terpilih, ditambah hadiah uang pembinaan dan sertifikat.
Pada kesempatan yang sama, Cahaya Aisha Median Sudarno, perwakilan kelas XI MIPA 5 sebagai Mbakyu guna memperebutkan gelar Mbakyu Smansa.
"Saya sudah melewati tahap seleksi tertulis, tes penyelesaian kasus, dan ini adalah babak terakhir sebagai gelar Mbakyu," ujarnya.
Cahaya akan mengikuti tes wawancara di hadapan juri dan disaksikan oleh seluruh warga sekolah di Aula Smansa Semarang.
Adapun hal yang ingin ia paparkan di hadapan juri ialah pentingnya kesetaraan gender di era kini.
Menurutnya, meskipun saat ini banyak yang bersuara tentang keseteraan gender, tidak banyak yang memahami tentang kesetaraan gender.
"Setidaknya warga Smansa Semarang bisa mengerti tentang kesetaraan gender," pungkasnya.
(arh)
| Kisah Item Sudiarta Sulap Jalan Gajah Mada Semarang Jadi "Museum" Mobil Klasik Tiap Minggu Pagi |
|
|---|
| Jejak Rel Stasiun Alastua Semarang, Jalur Kereta Pertama di Indonesia |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Minggu 9 November 2025, Diprediksi Akan Hujan Ringan |
|
|---|
| Kota Semarang Gelar Kejuaraan Woodball Piala Wali Kota ke-8, Diikuti 195 Atlet se-Jawa Tengah |
|
|---|
| Tipu Teman Bikin Lagu Pakai AI, Fasal Warga Jakarta Jadi Buronan Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Sekolah-Menengah-Atas-Negeri-1-Smansa-Semarang-nampak-berbeda-pada-Selasa.jpg)