Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Bus di Guci

Inilah Sosok Romyani Sopir Bus Duta Wisata Kecelakaan Maut Masuk Jurang 15 Meter di Guci Tegal

Inilah sosok Romyani sopir bus pariwisata yang kecelakaan masuk jurang di Guci Tegal. 

istimewa
Gratis Kecelakaan Bus di Guci Tegal 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Inilah sosok Romyani sopir bus pariwisata yang kecelakaan masuk jurang di Guci Tegal

Saat kejadian Romyani tidak berada di balik kemudi sehingga tak sempat menghentikan laju bus. 

Bus rombongan ziarah asal Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tanggerang Selatan terjun bebas ke sungai di area Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023).

Kejadian sekira pukul 08.00 WIB. 

Bus bernama Duta Wisata yang berwarna merah itu, merupakan rombongan ziarah dengan tujuan Cirebon, Pemalang, Guci Kabupaten Tegal, dan Pekalongan. 

Bus jatuh ke sungai dengan ketinggian sekira 15 meter.

Baca juga: Mengapa Bus Pariwisata Sering Alami Kecelakaan? Ini Kata Training Director SDCI

Baca juga: Resmi, Harga BBM Pertamina Turun se-Indonesia, Ini Harga di Jateng & Jakarta per 7 Mei 2023

Romyani, sopir bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal. 
Romyani, sopir bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal.  (Tribun Jateng/Fajar Bahrudin)

Sebelum kejadian, bus sedang dipanaskan di jalur yang menurun dekat Hotel Ashafana.

Bus lalu melaju tanpa kendali dengan penumpang yang baru naik sekira 30 orang. 

Sementara saat kejadian, posisi sopir sedang berada di luar bus. 

Sopir bus, Romyani (55) mengatakan, rombongan ziarah yang di antarnya berjumlah dua bus dari, Kelurahan Pakujaya, Kota Tanggerang. 

Rute perjalanan meliputi Cirebon, Pemalang, Tegal, dan Pekalongan. 

Sebelum kejadian, ia dan rombongannya bermalam di vila area Objek Wisata Guci

"Ini rombongan jamaah pengajian. Sampai sini kemarin jam sembilan malam. Ini baru melanjutkan perjalanan," katanya kepada tribunjateng.com.

Romyani bercerita, sebelum kejadian kondisi bus sedang dipanaskan karena akan melanjutkan perjalanan ke Pekalongan. 

Ia sudah memasang rem tangan dan memberikan ganjal di ban.

Tetapi tiba-tiba bus menyelonong dan berjalan sendiri. 

Ia sendiri posisinya sedang berada di belakang mobil dan mengobrol dengan panitia.

"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia.

Saya kaget, saya bengong," ungkapnya. 

Bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023).
Bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). (Tribun Jateng/Fajar Bahrudin)

Romyani mengatakan, ia tidak tahu persis jumlah penumpang yang sudah baik ke atas bus. 

Setahunya, penumpang belum penuh. 

Sementara total kursi keseluruhan mencapai 59 kursi.

"Penumpang sudah dievakuasi. Tadi ramai-ramai dengan warga," ujarnya.

Korban sudah dibawa ke RSUD Soesilo Slawi, Puskesmas Bumijawa, dan Klinik SMK Bumijawa.

Baca juga: Heboh! Denda Keterlambatan Buat KTP Rp 200 Ribu, Begini Jawaban Kemendagri

1 Korban Meninggal

 Jenazah korban kecelakaan bus pariwisata saat ini telah dijemput pihak keluarga.

Korban tewas dalam kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci Kabupaten Tegal itu bernama Maja, warga Jalan Kampung Pondok Serut, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Dia merupakan satu rombongan Jemaah Pengajian Kayu Gede.

Berdasarkan informasi, korban tewas tersebut akan tiba di rumah duka pada Senin (8/5/2023) dini hari.

Pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Maja (58), korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Minggu (7/5/2023) pagi.

Jenazah Maja dipulangkan ke rumah duka di Jalan Kampung Pondok Serut, Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Minggu (7/5/2023) malam.

"Iya jenazah bapak akan dipulangkan ke rumah malam ini," ujar anak perempuan korban, Linda (33), seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Maja pergi berziarah ke kawasan Tegal bersama dengan istrinya, serta rombongan dari Jemaah Pengajian Kayu Gede.

Istri Maja juga menjadi korban dalam tragedi kecelakaan tersebut.

Kata Linda, walaupun masih dalam perawatan, ibunya akan mendampingi jenazah ayahnya pulang ke Serpong.

"Ibu saya berencana dampingi bapak."

"Mungkin ikut bapak mobil di ambulans dari sana, posisi duduk di samping bapak," jelas Linda.

Terpisah, menantu korban, M Rizal Al Faris (25) mengatakan, mobil ambulans yang akan menjemput para korban, termasuk jenazah mertuanya, sedang menuju Tegal.

"Ini (rombongan) masih perjalanan ke sana, masih di Tol Palimanan ke arah sana sekira pukul 16.00," ucap dia.

Ia mengatakan, rombongan mobil ambulans yang membawa jenazah orangtuanya dan para korban lain diperkirakan tiba di rumah duka sekira pukul 00.00.

Rencananya, Maja akan dimakamkan di dekat rumah duka kemungkinan Senin (8/5/2023) pagi.

Rizal mengatakan, makam korban pun sudah dipersiapkan.

"Dimakamkan di tanah wakaf, punya keluarga."

"Dekat, di belakang."

"Sudah rapi makamnya," tukas dia.

Sebelumnya, kecelakaan bus rombongan peziarah yang terjun ke sungai di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kecamatan Bojong, Tegal dilaporkan memakan satu korban jiwa.

Sementara, puluhan lainnya luka-luka.

PMI Kabupaten Tegal mencatat ada 38 penumpang dalam bus saat kejadian.

Selain 1 tewas, 31 dilaporkan luka-luka.

Kemudian 6 orang lainnya dikabarkan selamat tanpa luka.

"Untuk jumlah korban meninggal sebanyak 1 orang, kemudian 31 orang luka-luka dan 6 lainnya selamat,” kata Relawan PMI Kabupaten Tegal, M Ramedhon.

Humas RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, Slamet Solehudin mengungkapkan, sudah ada 5 korban yang dievakuasi ke rumah sakit tersebut.

Dari jumlah itu, satu di antaranya meninggal dunia.

"Masuk 5 pasien, dan 1 meninggal dunia," kata Slamet. (*)

Kata Disporapar

Kepala Disporapar Kabupaten Tegal, Ahmad Uwes Qoroni, mengungkapkan peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB dan posisi bus sedang terparkir. 

Bus membawa rombongan peziarah asal Tangerang Banten dengan tujuan akhir ke Guci, dan setelahnya baru kembali ke Tangerang. 

Menurut Uwes, rombongan peziarah sudah sempat menginap satu malam di Guci

"Jadi posisi bus saat itu sedang parkir, kemungkinan ada kesalahan teknis dari pengemudi sampai akhirnya bus melaju sendiri ke bawah, tidak terkendali sampai masuk ke sungai yang posisinya dekat dengan area parkiran," ungkap Uwes, pada Tribunjateng.com. 

Setelah kejadian, tim relawan dari BPBD, Tagana, TNI-Polri, termasuk warga dan pengunjung wisata langsung memberikan bantuan dan penanganan. 

Semua korban yang ada di bus sudah dievakuasi dan sebagian dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi, sebagian lagi ada yang dibawa ke Puskesmas Bumijawa. 

Untuk jumlah korban, Uwes menuturkan jumlah pastinya belum diketahui dan nantinya akan diinformasikan lebih lanjut. 

"Ya mohon doanya semoga tidak ada korban jiwa yang sampai meninggal dunia, dan korban bisa segera pulih. Karena sampai saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran untuk kita semuanya, agar apapun itu harus waspada dan pastikan dalam kondisi baik," ujarnya. 

Sementara itu, Pedagang Kopi di Objek Wisata Guci, Mohamad Alwi, menuturkan saat kejadian ia sedang berada di lokasi dan melihat bus pariwisata tiba-tiba turun ke bawah dan sempat menubruk salah satu kedai kopi, bus terus melaju semakin kencang dan berakhir masuk ke sungai.

Semua orang yang ada di lokasi teriak histeris dan beberapa pengunjung yang berada di sekitar lokasi langsung minggir mencari tempat lainnya.

Kebetulan sedang berjualan di dekat lokasi, Alwi mengaku melihat kejadian sejak awal bahkan mengetahui bahwa di dalam bus tidak ada supir nya. 

Alwi pun langsung lari dan menghampiri bus yang terperosok masuk ke sungai. 

"Bus dari parkiran atas kemudian turun ke bawah sampai kecebur ke dalam sungai. Saat kejadian di dalam bus ada penumpangnya, dan kemungkinan banyak korban karena melihat kencangnya bus saat turun ke bawah. Saya melihat bus tidak ada supirnya, tapi ya tidak tahu pasti saat itu kemana supir nya atau sedang apa," pungkas Alwi. 

Sampai berita ini ditulis, belum diketahui jumlah pasti penumpang bus ada berapa dan apakah ada korban meninggal dunia, atau hanya luka ringan dan berat.

(fba/dta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved