Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Inflasi Jawa Tengah April 2023 0,28 Persen, TPID Bakal Susun Program Pengendalian Inflasi

Tahun tahun 2023, inflasi IHK di Jawa Tengah diperkirakan berada pada sasaran inflasi 3,0±1 persen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TribunJateng.com/Idayatul Rohmah
Seorang pedagang di Pasar Johar Semarang tampak sedang menunjukkan cabai keriting merah dagangannya, Selasa (25/4/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Tahun tahun 2023, inflasi IHK di Jawa Tengah diperkirakan berada pada sasaran inflasi 3,0±1 persen.

Untuk menjaga inflasi berada pada rentang target, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, Bank Indonesia akan senantiasa berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah, dengan menyusun berbagai program pengendalian inflasi.

"Program pengendalian inflasi tersebut diarahkan kepada pengelolaan ekspektasi masyarakat yang selanjutnya menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi di tengah proses pemulihan perekonomian pada tahun 2023," kata Rahmat dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

Tercatat pada April 2023, inflasi enam kota gabungan di Provinsi Jawa Tengah mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,28 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,19 persen; mtm), namun lebih rendah dari inflasi nasional (0,33 persen; mtm).

Secara tahunan, IHK enam kota gabungan di Provinsi Jawa Tengah pada April 2023 mencapai 4,40 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 4,33 persen (yoy).

Peningkatan inflasi tersebut terutama dipengaruhi oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Sementara itu, Kelompok Transportasi menjadi penahan peningkatan inflasi yang lebih tinggi. Inflasi periode lebaran tahun ini yang sebesar 0,28 persen merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata periode lebaran beberapa tahun terakhir sebesar 0,48 persen (mtm). 

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami peningkatan inflasi.

Pada April 2023, inflasi kelompok tersebut sebesar 0,66 persen (mtm) atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya (0,19 persen; mtm).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh komoditas daging ayam ras dan beras. Kenaikan harga daging ayam ras dan beras didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat seiring dengan momentum festive season Idul Fitri 1444 H.

Peningkatan inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan cabai merah.

Penurunan harga tersebut terjadi seiring dengan kecukupan pasokan karena panen hortikultura yang berlangsung di beberapa daerah, seperti di Temanggung dan Brebes.

Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya juga mengalami kenaikan inflasi pada periode laporan.

Peningkatan tersebut didorong oleh komoditas emas perhiasan seiring dengan kenaikan harga emas dunia.

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia pada minggu keempat April 2023 meningkat 1,00 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang masih tinggi serta ekspektasi masyarakat terhadap ancaman resesi global di tahun 2023.

Di sisi lain, tekanan inflasi Kelompok Transportasi menurun.

Kelompok tersebut mencatatkan inflasi sebesar 0,33 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 0,77 persen (mtm).

Penurunan tersebut dipengaruhi oleh deflasi tarif angkutan udara seiring dengan penambahan frekuensi penerbangan, serta masa berlaku penerapan biaya tambahan (fuel surcharge) kepada maskapai penerbangan yang sudah berakhir.

Penurunan harga avtur juga diperkirakan menjadi penyebab penurunan tarif angkutan udara.

Sementara itu, penurunan inflasi Kelompok Transportasi tertahan oleh peningkatan tarif angkutan antar kota seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode mudik lebaran. Lebih lanjut, komoditas mobil juga turut mencatatkan kenaikan harga, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap mobil baru pada saat Idul Fitri 1444 H. (*)

Baca juga: Pemulihan Ekonomi Jateng Berlanjut, Pembangunan Kawasan Industri Jadi Pendorong

Baca juga: AWAS! Jalan Raya Alternatif Demak Purwodadi Jadi Gunungan, Warga Dikejutkan Suara Ledakan

Baca juga: Heboh Penemuan Mayat Mengering Dekat Gudang Peluru di Jalan Kedung Cowek Surabaya, Diduga Siswi SMP

Baca juga: TW, Kakek Penjual Miras Diamankan Tim Sparta Polresta Surakarta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved