Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Bus di Guci

Kecelakaan Peziarah di Guci Tegal: Bus Terguling 3 Kali, Suasana Mencekam Penuh Teriakan Histeris

"(Saat bus terguling) saya sadar, tiga kali (terguling). Mengerikan banget itu rasanya," tutur Kahoy, di RSUD Serpong Utara, Senin (8/5/2023).

TRIBUN JATENG (Desta Leila Kartika)
Proses evakuasi bangkai bus pariwisata yang mengalami kecelakaan terjun ke sungai di Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Senin (8/5/2023). Proses evakuasi berlangsung dramatis karena tali crane sempat putus dan berlangsung di tengah hujan deras. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sabtu (6/5/2023), seratusan warga berziarah ke Pekalongan dan Guci, Tegal, Jawa Tengah.

Para peziarah itu berangkat dari Serpong Utara.

Rombongan yang terdiri dari dua bus itu hendak kembali ke Tangerang Selatan, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: DRAMATIS! Evakuasi Bangkai Bus Pariwisata di Guci Tegal, Tali Crane Putus dan Diguyur Hujan Deras 

Namun, salah satu bus terjun ke sungai di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci.

Sebanyak 36 orang jadi korban kecelakaan bus, dua di antaranya meninggal pada kejadian ini.

Satu orang meninggal di lokasi dan satu orang meninggal saat dalam perawatan di ruang intensif.

Sebanyak 11 pasien cedera patah tulang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel.

Empat dari 11 pasien cedera patah tulang sudah dioperasi.

Kemudian, 15 pasien dengan luka memar yang masih memerlukan observasi dirawat di RSUD Serpong Utara.

Pasien dengan kondisi baik dapat langsung pulang ke rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar menuturkan, masih ada dua pasien masih dirawat di ruang intensif RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.

Terguling tiga kali

Warga menonton TKP bus jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023).
Warga menonton TKP bus jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). (TRIBUNJATENG/Fajar Bahruddin Achmad)

Kahoy (58) korban selamat kecelakaan bus itu masih ingat bagaimana peristiwa terjadi.

Saat itu, Kahoy tengah terlelap.

Saat bus mulai terguling, dia terbangun dari tidurnya.

"(Saat bus terguling) saya sadar saya itu, tiga kali (terguling).

Mengerikan banget itu rasanya," tutur Kahoy, di RSUD Serpong Utara, Senin (8/5/2023).

Menurut Kahoy, kondisi bus yang digunakan cukup layak.

Ia pun tidak mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan.

 Namun, ia akui memang sempat merasa ngeri saat bus menanjak tikungan di lokasi kejadian.

"Naiknya tajam ya tikungannya pikirannya sudah enggak enak saja," ujar dia.

Penuh teriakan histeris

Rombongan peziarah berteriak histeris saat bus terperosok ke dasar sungai.

Bukan hanya rombongan dalam bus, terdengar juga teriakan dari warga di luar bus.

"(Penumpang) teriak-teriak histeris, yang di luar juga teriak sudah ngejar-ngejar begitu," kata Kahoy.

Ketika bus terguling dan jatuh ke dasar sungai, Kahoy yang mengalami luka sobek di keningnya, berusaha untuk mencari jalan keluar.

Dia juga sempat berteriak meminta tolong kala melihat korban lainnya berada di air. Warga yang berada di atas pun berusaha menolong.

Kahoy menyebut, peristiwa itu terjadi begitu cepat.

Dia masih merasa ngeri saat mengingatnya.

Hari itu, Kahoy berangkat bersama istri dan saudara-saudaranya.

Sang istri mengalami patah tulang di kakinya dan saat ini dirawat di RS Pamulang.

Tak terlihat anak-anak sentuh rem tangan

Di hari nahas itu Tiamah (61) mengaku sedang menunggu bus yang akan pulang dari Tegal menuju Serpong.

Dia duduk di bagian depan, dekat dengan bangku sopir.

Tiamah melihat ban bus "tersangkut" di saringan air.

Ia pun mendengar bunyi aneh sebelum bus tanpa pengemudi menyelonong menuju sungai.

 "Iya saya lihat ban tersangkut di saringan air, saya mendengar 'bunyi apa tuh kresek-kresek', setelah itu mobil jalan sendiri turun ke bawah," kata dia.

Saat itu, menurut Tiamah, mesin bus sudah dalam posisi menyala.

Namun, ia menyatakan sopir bus tidak sedang duduk di bangku kemudi.

Ia menduga bus sedang dipanaskan sebelum melakukan perjalanan pulang ke Serpong.

Bahkan pada saat itu, kata Tiamah, sudah banyak penumpang yang naik.

"Katanya sih ada bocah kecil yang mainin rem.

Tapi, saya enggak lihat (anak kecil) itu.

Posisinya saya dekat bangku sopir," kata dia.

Tak lama kemudian Tiamah terkejut, kecelakaan yang menewaskan dua orang dan puluhan orang luka-luka pun terjadi.

Bus menyelonong sendiri tanpa pengemudi, semua orang yang ada di dalam berteriak.

Bahkan Tiamah sampai membaca istighfar tiada henti. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Mencekam Kecelakaan Bus Peziarah di Tegal: Terguling 3 Kali, Teriakan Histeris, dan Ban Tersangkut"

Baca juga: Ambulans Kecelakan Terguling Tabrak Tiang, Pasien Lansia Berusia 109 Tahun Tewas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved