Kecelakaan Bus di Guci
Hotman Paris Diberondong WA Netizen Usai Sopir Bus Masuk Jurang di Guci jadi Tersangka, Siap Bantu
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turut menyoroti kasus kecelakaan bus di Guci, Tegal, Jawa Tengah
TRIBUNJATENG.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea diberondong pesan dari netizen setelah Polres Tegal telah menetapkan sopir dan kernet bus sebagai tersangka terkait kasus kecelakaan bus masuk jurang di Guci, Tegal, Jawa Tengah.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang tewas dan sejumlah korban lain menderita luka-luka.
Meski demikian banyak netizen yang menilai sopir yakni Romyani tak bersalah
Hotman Paris pun mengatakan siap memberikan bantuan hukum untuk sang sopir.
Baca juga: Ini Alasan Sopir dan Kernet Bus Ditetapkan Jadi Tersangka, Ada 2 Alat Bukti Kecelakaan di Guci Tegal
Baca juga: Dipanggil Mau Dimarahi, Tapi Cerita Iqbal Saat Tes Masuk Polisi Buat PanitiaTrenyuh, Begini Akhirnya

Sebelumnya, Polres Tegal telah menetapkan sopir dan kernet bus sebagai tersangka karena dinilai lalai, Kamis (11/5/2023).
Polres Tegal menetapkan keduanya sebagai tersangka setelah melakukan gelar perkara, Rabu (10/5/2023).
Menanggapi hal tersebut, Hotman Paris mengaku bersedia membantu sopir bus yang dianggap para warganet tidak bersalah.
Tim Hotman pun bersedia turun tangan jika ada dasar-dasar kuat dan memang layak untuk dibantu.
"Kalau memang ada dasarnya untuk dibantu, tim Hotman 911 akan berkenan untuk membantu," kata Hotman Paris, dikutip dari akun Instagram pribadinya, Jumat (12/5/2023).
Hotman mengaku diberondong pesan melalui akun Instagram pribadinya dan pesan WhatsApp soal kasus kecelakaan tersebut.
"Banyak warganet yang nge DM dan WA Hotman, minta agar Hotman membantu sopir dari bus yang jatuh yang katanya dijadikan tersangka," ujarnya.
Hotman pun meminta warganet agar memberikan informasi terkait kontak atau nomor dari pihak keluarga Romyani.
Pasalnya, hingga saat ini Hotman mengaku belum dihubungi oleh pihak keluarga sang sopir.
Ia mengatakan, dirinya sudah mendapat kontak keluarga Romyani pihaknya akan mempelajari lebih lanjut kasus tersebut.
"Tapi keluarganya belum ada yang menghubungi saya dan tentu saya butuh data secara yang detail," katanya.
Sopir dan kernet tersangka

Sopir bus yang alami kecelakaan di Guci, Tegal kini resmi ditetapkan sebagai tersangka
Tak cuma dirinya, sang kernet pun juga bernasib sama.
Keduanya dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan yang sampai memakan dua korban jiwa.
Lantas, berapa tahun hukuman penjara yang akan diterima keduanya?
Polisi akhirnya menetapkan pria berinisial R dan AY, sopir dan kernet bus peziarah yang kecelakaan di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023) lalu sebagai tersangka.
Keduanya ditetapkan tersangka setelah dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan yang sampai memakan dua korban jiwa warga Tangerang Selatan.
Kepala Kepolisian Resor Tegal (Kapolres) Tegal, AKBP Muhammad Sajarod Zakun mengatakan, keduanya dijerat Pasal 359 KUHP.
"Mereka berdua kita kenakan Pasal 359 terkait kelalaian yang bersangkutan. Karena pada saat kejadian, yang bersangkutan, mereka berdua atau salah satunya tidak ada di ruang kemudi," kata Sajarod, saat dihubungi wartawan, Kamis (11/5/2023).
Sajarod berujar, berdasarkan keterangan para saksi-saksi dan pengakuan, keduanya memang tidak berada di ruang kemudi saat mesin bus dipanasi.
"Kejadian itu tidak akan terjadi apabila ada seseorang yang bertanggung jawab dalam hal ini sopir atau dibantu dengan kernet berada di kemudi," pungkas Sajarod.
Sebelumnya, Sajarod juga menepis kabar seorang bocah memainkan rem tangan bus Duta Wisata yang meluncur tanpa sopir hingga terperosok ke Sungai Awu, di Objek Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah.
Disampaikan Sajarod, informasi tersebut tidak benar. Hal itu berdasarkan keterangan para saksi di dalam bus yang menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.
"Berdasarkan keterangan para saksi, penumpang yang jadi korban di dalam menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun terlebih anak-anak yang memainkan tuas dari handbrake tersebut," kata Sajarod saat menyaksikan evakuasi bus di Guci, Kecamatan Bojong, Tegal, Senin (8/5/2023).
Sajarod mengatakan, untuk memastikan penyebab kecelakaan, pihaknya bahkan akan mendatangkan tenaga ahli. Termasuk mengecek setiap sistem pengereman bus yang sudah berhasil dievakuasi.
"Nanti kami bersama tenaga ahli khusus kendaraan merk Hino yang sudah kita datangkan, nanti akan dicek sistem pengereman yang ada, berfungsi normal apa tidak," kata Sajarod.
Seperti diketahui, bus yang membawa rombongan peziarah asal Tangerang Selatan meluncur bebas tanpa sopir dari tempat parkir hingga terjun ke Sungai Awu, Obyek Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
Dalam peristiwa itu, 37 penumpang di dalamnya mengalami luka-luka hingga dua di antaranya meninggal dunia.
Tak Ada yang Main Rem Tangan

Korban selamat beri kesaksian soal penyebab bus kecelakaan di Guci Tegal.
Kecelakaan bus pariwisata di sekitaran Pemandian Air Panas Guci, Kabupaten Tegal, menyisakan pilu bagi para korban.
Hingga artikel ini terbit, dikabarkan total ada 37 orang menjadi korban, di antaranya 1 orang meninggal dunia.
Beredar informasi soal penyebab bus melaju turun hingga jatuh ke jurang, yakni lantaran rem tangan dimainkan anak kecil.
Namun, belakangan informasi tersebut dibantah oleh sejumlah korban yang selamat.
Bagaimana kesaksian penumpang yang merupakan korban selamat tersebut?
Korban selamat, Nur Hasan (58) mengatakan, dia masih tidak menyangka rombongan bus ziarahnya yang merupakan satu kampung bisa mengalami kecelakaan tak terduga.
Saat kecelakaan, bus sedang dipanaskan oleh sopir.
Dia sendiri saat itu sedang mengobrol dengan istrinya.
Tetapi tiba-tiba bus berjalan sendiri melaju menurun.
"Terus ada yang teriak, woi masih ada orang jangan ditinggal, tungguin dulu."
"Saya lihat ke depan tidak ada sopirnya," kata Hasan kepada TribunJateng.com, Minggu (7/5/2023).
Korban selamat dari kecelakaan bus pariwisata Guci Tegal. (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin Achmad)
Hasan mengatakan, sempat berpikir untuk maju ke depan untuk membelokkan kemudi.
Tetapi dia sudah tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah.
Bahkan setelah bus jatuh, dia sendiri lemas hingga tidak bisa bergerak.
"Saya lihat istri, saya mau nolongin tapi tidak bisa bergerak."
"Saya juga sampai diseret ditolong orang," ujarnya.
Menurut Hasan, bus melaju dan tiba-tiba berjalan sendiri.
Saat itu, tidak ada keramain orang keluar masuk yang memungkinkan untuk menyenggol rem tangan.
Termasuk tidak ada keramain anak-anak bermain.
"Saat itu saya memang tidak lihat karena sedang mengobrol sama istri."
"Tapi tidak ada keramain orang keluar masuk dan anak-anak bermain," ungkapnya.
Korban selamat lain, Kahoi Amirudin (57) mengatakan, saat kejadian bus dalam sedang dipanaskan.
Setelah itu, tiba-tiba bus melaju berjalan.
"Ya sudah itu nyelonong saja."
"Apa karena rem tangannya kurang narik atau bagaimana."
"Tidak ada yang nyenggol, anak-anak mainan ya tidak ada," katanya.
Seperti diketahui, bus pariwisata jatuh ke jurang di area Objek Wisata Pemandian Panas Guci, Kabupaten Tegal, pada Minggu (7/5/2023).
Adapun jumlah korban kecelakaan di Guci Tegal itu ada 37 orang, terdiri atas 35 luka ringan, 1 luka berat, dan 1 meninggal dunia saat di Puskesmas.
Semua korban lalu dibawa ke RSUD dr Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal.
Mereka adalah rombongan ziarah dari Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. (TribunStyle.com)
Polres Tegal Kabulkan Penangguhan Penahanan Sopir Bus Kecelakaan di Guci, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Serikat Sopir Tuntut Keadilan untuk Romyani: Sopir Parkir Pasti Ada yang Mengarahkan |
![]() |
---|
Bela Sopir Bus Kecelakaan di Guci Tegal, Hotman Paris : Sudah Sesuai SOP, Tidak Ada Unsur Kelalaian |
![]() |
---|
Romyani Sopir Bus yang Masuk Jurang di Guci Tegal Jadi Tersangka, Hotman Paris Ungkap Kejanggalan |
![]() |
---|
Trauma Kecelakaan Bus Guci! Kernet Tunggu di Kursi, Sopir Kunci Pintu Tak Bolehkan Penumpang Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.