Hari Waisak 2023
32 Bhante Malam Ini Menginap di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal, Besok Bertemu Habib Luthfi
Perjalanan para banthe atau biksu yang sedang melakukan ritual Thudong di Indonesia dimulai dari Palem, Jakarta.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Rombongan Bhikkhu Thudong yang berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur Magelang, sudah sampai di Kota Tegal, Selasa (23/5/2023).
Mereka melewati Gapura Kota Tegal sekira pukul 14.10.
Para biksu yang akrab disapa dengan panggilan 'Bhante' itu berjumlah 32 orang.
Terdiri dari 27 warga negara Thailand, 4 warga negara Malaysia, dan 1 warga Indonesia.
Biksu dari Indonesia bernama Banthe Kantadhamo (50), asal Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: Rabu Malam Pesta Rakyat Slawi Ageng 2023, Pemkab Tegal Siapkan 15.000 Porsi Makanan Gratis
Para biksu tersebut sedang menjalankan ritual keagamaan bernama 'Thudong' yaitu perjalanan yang menempuh jarak ribuan kilometer.
Tujuannya adalah Candi Borobudur Magelang untuk merayakan Hari Suci Waisak, pada 4 Juni 2023.
Di Kota Tegal, mereka beristirahat di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal.
Juru bicara Bhikkhu Thudong, Effendy Ang Kim mengatakan, perjalanan para banthe atau biksu yang sedang melakukan ritual Thudong di Indonesia dimulai dari Palem, Jakarta.
Perjalanan melewati Jalur Pantura dan kini akan bermalam di Kota Tegal.
"Nanti dari Tegal, setelah itu lanjut ke kediaman Habib Luthfi di Pekalongan."
"Kami diterima oleh beliau dan di situ perhentian paling utama," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Ditjen PAS Sidak dan Tes Urine Narapidana Usai Kasus Pelemparan Narkoba ke Dalam Lapas Tegal
Effendy mengatakan, para banthe sangat senang dan terharu dengan kehangatan masyarakat di Indonesia.
Ritual thudong di Indonesia pun menjadi yang pertama dan sangat berkesan.
Mereka bahkan kaget bahwa Indonesia tidak seperti yang mereka dengar dari luar.
"Hanya di Indonesia mereka meneteskan air mata."
"Karena apa yang mereka dengar dari luar dengan berbagai kabar, ternyata Indonesia tidak seperti itu."
"Mereka senang masyarakatnya sangat welcome," ungkapnya.
Menurut Effendy, puncak dari perjalanan ritual Thudong ini adalah dengan melaksanakan ibadah Waisak di Candi Borobudur Magelang.
Ada 227 sila yang tidak boleh mereka langgar selama melaksanakan Thudong.
Pada intinya, ritual ini untuk mengikis kekotoran batin.
Baca juga: Polres Tegal Kabulkan Penangguhan Penahanan Sopir Bus Kecelakaan di Guci, Ini Alasannya
"Ritual Thudong ini untuk mengikis kekotoran batin dimana kami harus lebih tabah, harus lebih sabar dalam menghadapi sesuatu," jelasnya.
Sementara itu, kedatangan para biksu tersebut juga disambut oleh warga di sepanjang jalan di Kota Tegal.
Warga sudah berjejer dari Gapura Kota Tegal hingga lokasi singgah di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal.
Ketua Pemuda Theravada Indonesia (Patria) Kota Tegal, William Saputra mengatakan, ia dan organisasi masyarakat serta warga sengaja menyambut kedatangan para bhikkhu thudong.
Terutama untuk organisasinya ini merupakan wujud kepedulian sesama bhuddis.
Ia dan rekan-rekannya juga melakukan pembagian minuman untuk para banthe dan pengikutnya.
"Kami sangat senang karena Thudong itu budaya yang dulu ciptakan oleh Sang Buddha."
"Kami berharap ini menjadi pesan wujud toleransi kepada sesama," ungkapnya. (*)
Baca juga: Dipastikan Tahun Ini, Pemkot Pekalongan Perbaikan Infrastruktur Sekolah yang Tergenang Air
Baca juga: Pemkab Luncurankan Kartu Blora Pintar Hingga Program Gerbang Mas, BTA Serta Pameran Produk UMKM
Baca juga: BREAKINGNEWS : Adik Kandung Amien Rais, Abdul Rozaq Rais Meninggal Dunia Dalam Usia 77 Tahun di Solo
Baca juga: Dindik Kota Pekalongan Akan Gelar Pertukaran Pembelajaran Bagi Guru Pendidik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.