Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Kasus HIV dan Sifilis Alami Peningkatan di Kota Pekalongan, Ini Data Rincinya

Saat ini 8 rumah sakit dan 14 Puskesmas di Kota Pekalongan siap melayani pengobatan antiretroviral (ARV) dalam kaitannya penanganan HIV.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
thinkstock/vchal via Kompas.com
ILUSTRASI Kasus HIV/AIDS. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinkes Kota Pekalongan mencatat ada peningkatan kasus HIV di Kota Batik.

Berdasarkan data hingga April 2023, tercatat sudah ada 58 kasus HIV.

Sedangkan sampai akhir 2022 ada 120 kasus HIV.

Selain itu, kasus sifilis (raja singa) juga tercatat meningkat yakni 7 kasus hingga April 2023.

Sedangkan, pada 2022 ada 4 kasus sifilis.

"Memang kalau dibandingkan tahun sebelumnya, (2022), kasus HIV dan sifilis ini meningkat."

"Rata-rata didominasi usia remaja-dewasa atau usia produktif," kata Epidemiolog Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik kepada Tribunjateng.com, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Tiba di Kabupaten Pekalongan, 32 Biksu Akan Mampir Ke Rumah Habib Luthfi

Baca juga: Karena Alasan Inilah, Bawaslu Kabupaten Pekalongan Gelar Raker Penyelesaian Sengketa Pemilu

Dijelaskan Opik, dalam penemuan kasus tersebut, tim kesehatan dibantu tim LSM Forum Komunikasi Peduli Batang (FKPB), dimana mereka fokus di laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki (LSL).

"Penemuan, kasus ini dilakukan dengan cara 'visiting door to door' atau berkumpul di suatu tempat," jelasnya.

Kemudian, terkait upaya penanganan HIV, Opik mengungkapkan bahwa saat ini 8 rumah sakit dan 14 Puskesmas di Kota Pekalongan siap melayani pengobatan antiretroviral (ARV).

"Alhamdulillah sudah bisa melayani pengobatan."

"Bukan untuk menyembuhkan, tetapi penderita bisa tetap sehat."

"Bagi mereka yang sehat, diharapkan kesehatannya meningkat."

"Bagi yang ada keluhan, keluhannya hilang dan menjadi sehat," imbuhnya.

Selanjutnya, untuk penanganan sifilis, pemerintah menyediakan program injeksi benzathine penicillin dengan cukup 1 kali suntik.

"Untuk injeksi bagi penderita sipilis hanya 1 kali, cuma suntikannya cukup sakit karena kental dan dosis tunggal," ucapnya.

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia : Aplikasi Si Ilmuan Untuk Rekomendasi Pembangunan

Baca juga: Bawaslu Kabupaten Pekalongan Ajak Semua Elemen Ikut Awasi Pemilu 2024

Opik mengungkapkan, pasien HIV rata-rata tidak ada keluhan karena virusnya merusak sistem kekebalan tubuh.

Ini berbeda dengan penderita AIDS yang bergejala seperti penyakit tipes, gejala gastritis (nyeri perut), pusing, stroke, demam, tidak nafsu makan, hingga menyebabkan berat badan menurun, batuk-batuk dan sariawan atau mulut berjamur.

Sedangkan sifilis, gejalanya kencing keluar darah atau nanah, sekitar kemaluan ada luka atau kelainan dan saat berhubungan seksual merasakan sakit.

"Sama-sama ditularkan melalui hubungan seksual."

"Kami mengimbau agar masyarakat Kota Pekalongan yang sudah berpasangan berhubungan secara sehat dan bagi yang belum berpasangan jauhi seks bebas."

"Jaga kebersihan diri dalam kasus ini, tentunya jaga kebersihan alat kelamin."

"Apabila mengalami keluhan bisa langsung datang ke pelayanan kesehatan, jangan mencoba menangani sendiri."

"Alangkah baiknya, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa ditindaklanjuti dengan segera," tambahnya. (*)

Baca juga: Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Kejar Angka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Umum

Baca juga: Inilah Sosok Suprapto, Jemaah Haji Asal Demak Meninggal Dunia di Madinah

Baca juga: Heboh! Penemuan Mayat Dalam Kondisi Mulut Berbusa di Kebun Kosong Kabupaten Klaten

Baca juga: Wabup Blora Ingin Anak-anak di Blora Tempuh Pendidikan Hingga 12 Tahun

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved