Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

SEA Game 2023

Sosok Mugi Harjito Atlie Dayung Asal Demak Berhasil Sumbang Medali Emas Indonesia Di SEA Game 2023

Hidup di sekitar sungai Kalijajar, Kabupaten Demak, dan melihat aktifitas  latihan kelompok dayung menjadi awal keinginan Mugi Harjito

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
istimewa
Mugi Harjito 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Hidup di sekitar sungai Kalijajar, Kabupaten Demak, dan melihat aktifitas  latihan kelompok dayung menjadi awal keinginan Mugi Harjito terjun di dunia olahraga dayung.

Diketahui, Pedayung Indonesia, Mugi Harjito sukses meraih medali emas di Timnas Dayung Indonesia berhasil memboyong 3 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu dari 8 nomor yang dilombakan pada SEA Games 2023 Kamboja.

Pria asal Kabupaten Demak mencerita bahwa ketika berusia sekitanya 20 tahun yang masih menginjak bangku SMP menjadi pertama dirinya ingin mendalami olahraga yang kerap dilihatnya disekitar rumah.

Dari keinginan itupun, akhirnya Mugi mencoba meminta orang tuanya untuk mengikutkan dirinya ikut latihan dayung.

"Dulunya sering lihat di dekat rumah kebetulan rumah saya dekat sungai di kalijajar di Demak.

Senang lihatin akhirnya saya bilang kakak dan ibu suruh ngaterin saya untuk daftar di dayung itu kebetulan saya bertemu dengan pelatih pak Arif dari situ saya dilatih dengan beliau dan senior saya dulu," kata Mugi kepada Tribunjateng, Sabtu (27/5/2023)

Dia mengatakan bahwa ketika waktu dulu sekiranya pada tahun 2006, awal mendalami olahraga dayung sempat mendapatkan penolakan dari ayahnya, meski ibu mendorong Mugi untuk tetap mengejar keinginannya.

Ayahnya yang dulu seorang pensiunan tentara waktu itu, menginginkan Mugi untuk bisa bekerja sama seperti orang pada umunya, tidak terjun menjadi atlit dayung.

Namun ketika Mugi berhasil meraih prestasi dalam olahraga dayung, akhirnya ayahnya pun menjadi mendukung pilihannya.

"Betul saya, dulu ibu saya mendorong untuk kelatihan karena anaknya ada kemauan. Yaudah latihan, tapi bapak saya malah menyuruh kerja dari pada capek suruh milih mending kerja apa dulu. Tapi setelah ada hasilnya bapak saya almarhum. Dia menerima saya dan mensupport sampai beliau tidak ada," ucapnya.

Dia menceritakan meski ayahnya seorang pensiunan tentara, namun tidak ada keinginan bahwa anaknya meneruskan jejak menjadi abdi negara.

"Dulu bapak saya malah beda dengan orang lain, kalau bapak tentara harus mendorong ke tentara. Malah saya dulu tidak diperbolehkan  masuk. Kata kata yang masih ingat sampai sekarang itu beliau bilang biar bapak yang ngerasain jadi tentara, bila seperti itu saya yaudahlah ikut latihan dayung," ungkapnya.

Bagi Mugi, ayahnya menjadi sosok semangat dirinya ketika berkompetisi di olahraga dayung.

Ia juga menginggat sekali pesan ayahnya yang sudah tiada, untuk tidak melupakan masa sulit ketika awal ikut olahraga dayung.

Ibarat kacang lupa kulitnya jadi tersimpat dibenak Mugi.

"Jangan pernah lupa bahwa kamu pernah dibawah jadi saat kamu udah sukses kamu dulu seperti apa. Itu yang selalu saya ingat, jangan lupa waktu kecil kamu susah.Makanya saya lebih semangat lagi latihan, karena saya maaf dulunya orang enggak punya makanya ingin merubah nasib dari dayung," ucapnya.


Setelah mendapatkan restu kedua orang tuanya lanjut kata Mugi, motivasi dari senior dayung pun menjadi semangat untuk bisa lebih berprestasi.

Mugi menyampaikan bahwa kata senior yang menghasur bahwa atlit dayung tidak memiliki modal yang banyak tapi dari olahraga itu mendapatkan hasil cukup lumayan.

"Kebetulan senior saya namanya mba Anna, atau sering dulu di platnas dipanggil pesek itu dia selalu mengasih tahu ke junior, kamu kalau di dayung berangkat itu modal celana dalam saja itu nanti kamu dapet celana , dapet baju, dapet jaket, dapet uang saku bisa naik pesawat gratis disitu saya termotivasi dari kata kata senior dulu," ungkapnya.

Dengan motivasi dari senior dan doa orang tuanya, membuat pria asal Kabupaten Demak itu selalu berhasil meraih mendali emas setelah mengikut sebanyak 5 Seagame.

"Alhamdhulilah dari dulu emas terus," tuturnya.

Selain menceritakan masa kecil dan perjuangannya Mugi, dirinya juga menjelaskan ketika mengikuti Sea Game di Kamboja.

Saat melawan tuan rumah, menjadi pengalaman terbaik Mugi.

"Disitu ketemu dengan tuan rumah kami bekerja keras dan kebetulan jarak 800 meter thailand tidak ada  mengikuti nomer itu kami melawan myanmar alhamdhulilah kami menang," tuturnya.

Tak hanya ketika kompetisi saja, namun ketika berada di venu pun juga sempat pengalaman Mugi.

Saat Tim Dayung Indonesia melakukan ibadah di lokasi yang sempat menghebohkan pemberitaan di media sosial.

"Alhamdhulilah baik baik saja, mungkin saya senenge itu ketika sembayang sholat ada yang ngerekot jadi viral tim dayung di venui," ungkapnya.

Setelah berhasil membawa pulang mendali emas di Sea Game untuk Indonesia lanjut kata Mugi, Tim Dayung Indonesia kembali melakukan persiapan guna kembali berjuang di kejuaran dunia dan Asia Game di bulan Agustus.

"Langsung latihan, ada persiapan Asia Games, dan kejuaran dunia bulan Agustus di Thailand, dan asian game," tuturnya.

Dengan prestasi yang diraih Mugi, ia juga berpesan kepada junior atlt Dayung untuk tetap bersemangat berlatih.

Menurutnya olahraga Dayung itu cukup berat daripada olahraga.

"Kalau di dayung tidak bisa istirahat lama, kami libur dua hari kepala kunang kunang kami latihan lagi. Karena olahraga kami butuh daya tahun power itu semua ada ," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, ini prestasi yang telah dicapai oleh pria kelahiran  4 Maret 1991 yang sedang menempuh pendidikan STKIP Pasundan Cimahi, Bandung, Jawa Barat.

Pekan Olahraga Nasional Pelajar  Jogyakarta : 1 Perak ( K1 1000 M ), Porprov 2009 Solo 1 perak 1 prunggu ( K1 1000 dan 200 M ), Kejurnas  Senior 2009 1 Prunggu ( K4 1000 M ), Kejurnas  Senior 2010 1 Prunggu ( K4 1000 M ), Kejuaraan Korea Open 2010
4 Emas ( Dragon Boat 12 Crews Open dan 22 Mix : 200 M, 500 M dan 1000 M ), Sea Games 2011 1 Perak ( Dragon Boat ), Pon Riau 2012 1 Prunggu ( K1 1000 M ), Kejuaraan Singapore Open 2013 , 4 Emas ( Dragon Boat 12 Crews Open dan 22 Mix : 200 M, 500 M dan 1000 M ), Sea Games 2013 Miyanmar 1 Emas 5 Prunggu ( Dragon Boat ), Sea Games 2015 Singapore 1 Emas ( K2 200 M ), Pon Jabar 2016 1 Emas 1 Perak 1 Prunggu ( K1 200 M, K2 200 M ), Kejurnas Senior 2017 1 Emas 2 Perak ( K1 200 M dan K2 1000 M ), Kejurnas Senior 2018 1 Emas 1 Perak ( K1 200 M dan K2 200 M ), Kejurnas Senior 2019 1 Emas , Asian Championship 2019 Cina 2 Emas ( Dragon Boat 12 Crews Open  500 M dan 1000 M ), World Championship IDBF 2019 Thailand, 2 Emas 2 Perak 2 Prunggu ( Dragon Boat 12 Crews 200 M,500 M dan 1000 M ), Sea Games 2019 Filippina 4 Emas 1 Perak ( Dragon Boat Crews 12 dan Crews 22 Mix : 200 M, 500 M dan 1000 M ), Asian Championship 2022 Thailand 1 Prunggu ( K4 500 M ), Sea Games 2022 Vietnam 1 Emas ( K4 500 M ), Asian Championship Thailand 2022 8 Emas Emas 1 Perunggu Dragon Boat 12 Crews dan 22 Crews Mix ), dan Sea Games 2023 Cambodia (Dragon Boat 12 Crews 500 M dan 800 M). (Ito)

Baca juga: Inilah Cara Naik Bus Denok Semarang

Baca juga: Viral Anak Merusak Motor Matic Karena Tak Dibelikan Motor Trail, Bagaimana Pola Asuh yang Benar?

Baca juga: Erick Thohir Sebut Harga Duel Timnas Indonesia Vs Argentina Tak Bisa Dinilai dengan Uang

Baca juga: Pastikan Kepatuhan AEO, Bea Cukai Tanjung Emas Laksanakan Monitoring dan Evaluasi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved