Berita Jateng
Jawa Tengah Berusaha Pertahankan Juara Umum Kompetisi Siswa SMK Tingkat Nasional
Provinsi Jawa Tengah berusaha mempertahankan prestasi juara umum dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Provinsi Jawa Tengah berusaha mempertahankan prestasi juara umum dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat nasional. Sebelumnya Jawa Tengah sudah empat kali menyabet juara umum.
“Targetnya adalah kami memboyong juara umum. Ini adalah kali keenam. Jadi empat kali kemarin kami ditetapkan juara umum, start lagi dari nol tahun lalu (2022) kami ditetapkan lagi juara (umum) lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah saat pembukaan LKS tingkat Provinsi Jawa Tengah di SMK Raden Umar Said Kudus yang menjadi binaan Djarum Foundation, Senin (29/5/2023).
Uswatun mengatakan, untuk LKS tingkat Jawa Tengah ada 54 jenis lomba yang sebelumnya diselenggarakan di 40 sekolah yang tersebar di 22 kabupaten dan kota. Pihaknya menargetkan Jawa Tengah kembali membawa pulang juara umum.
Melihat prestasi Jawa Tengah sebelumnya yang berulang kali memboyong juara umum, kata Uswatun Hasanah, bukan berarti tidak ada persiapan sungguh-sungguh. Sebab dari provinsi lain menurutnya juga melakukan persiapan yang tak kalah sungguh-sungguh demi menggeser juara umum dari Jawa Tengah. Di antaranya yakni dalam LKS Jawa Tengah pihaknya memilih juri yang bukan sembarangan. Mayoritas juri skala nasional sesuai bidangnya masing-masing.
“Sekarang harus lebih berusaha lagi karena provinsi lain persiapannya kencang,” kata Uswatun.
Dia mengatakan, untuk spesifikasi lomba tahun ini dengan tahun sebelumnya masih sama. Untuk Jawa Tengah ada banyak cabang lomba yang bisa diandalkan. Misalnya cabang lomba di bidang fesyen dan multimedia.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengatakan, kompetisi untuk siswa SMK skala nasional tidak boleh hanya berhenti pada kompetisinya belaka, akan tetapi ada tindak lanjut dengan mengenalkan produk-produk hasil kurasi dari kompetensi siswa SMK ke dunia industri.
“Jadi produk siswa jangan hanya disimpan di perpustakaan,” katanya.
Ada banyak potensi keahlian yang dimiliki oleh para siswa SMK. Di Kudus saja misalnya ada SMK Raden Umar Said yang terkenal dengan animasinya dan SMK NU Banat yang terkenal akan fesyennya masing-masing dibutuhkan dalam kehidupan manusia saat ini. Untuk itu, pemerintah berupaya agar kompetensi yang dimiliki oleh para siswa tersebut agar bermanfaat dan bisa diproduksi dalam jumlah banyak. (Goz)
Ribuan Hasil Riset dan Karya Inovasi Dipamerkan pada Ajang PPI Jateng 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan Todanan–Ngawen Blora Senilai Rp 15,3 Miliar |
![]() |
---|
Polisi Selidiki 8 Akun Medsos Inspirasi Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Semarang dan Temanggung |
![]() |
---|
Duta Besar Perancis Resmikan Lembaga Kebudayaan Allince Française di Kota Semarang |
![]() |
---|
Realisasi FLPP di Jawa Tengah Mencapai 15.414 Unit, Program 3 Juta Rumah Terus Digenjot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.