Kisah Sedih Lana Anak Driver Ojol di Solo, Tak Sekolah di Usia 7 Tahun, Tiap Hari Ikut Ayah Ngojek

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kisah seorang bocah selama 4 tahun ini ikut ngojek bersama ayahnya menjadi bahan perbincangan publik, utamanya warga Kota Surakarta.

Bocah berusia 7 tahun bernama Lana ini bahkan terpaksa tak bisa bersekolah lantaran tak ada biaya.

Kisah itu pun mendadak viral selepas tanpa sengaja bertemu dengan Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Setelah mengetahui cerita ayah dan bocah itu, Kombes Pol Iwan pun berupaya semampunya untuk membantu.

Baca juga: Inilah Sosok Moussa Sidibe, Pemain Anyar Persis Solo, Winger Lincah Asal Bamako Mali

Kisah Lallana Lailla atau Lana ini menyentuh hati. 

Dia adalah putri seorang driver ojol di Kota Surakarta. 

Lana, tak seperti gadis kecil lainnya. 

Dia tak mengenyam pendidikan bahkan sampai usianya 7 tahun, alasannya karena biaya. 

Kisah ini juga yang menggerakan hati Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi. 

Lana kini bisa bersekolah, semua biayanya ditanggung oleh Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Bagaimana kisahnya bertemu dengan Kapolresta Surakarta itu?

Ayah Lana, Eko Prabowo Kiki Hascaryo (43) juga diketahui tidak memiliki cukup biaya untuk menyekolahkan Lana.

Tak jarang Lana juga menemani sang ayah mangkal di sekitar Nusukan dan Mangkunegaran.

Setiap hari dia ditemani putri semata wayangnya Lana bekerja.

Hal itu karena Lana tidak ada yang mengawasi apabila ditinggalkan di rumah kos sejak usia 3 tahun.

Baca juga: Mirip Lionel Messi ke Inter Miami, Inilah Alasan Ramadhan Sananta Berkostum Persis Solo

Lantaran kondisi kendaraan yang dia gunakan bekerja, Eko hanya mampu mendapatkan 3 sampai 6 orderan, itupun hanya dari pesanan makanan.

Lebih menyedihkan lagi, ternyata Eko selama 6 bulan terakhir tidak bisa bayar sewa kos lantaran pendapatannya menurun sejak pandemi Covid-19.

Keadaan itulah yang membuat Eko tidak mampu juga untuk menyekolahkan sang anak.

Namun pertemuan tak sengaja antara Eko dan Lana dengan Kombes Iwan Saktiadi kini membuka harapan sang tukang ojek untuk pendidikan putrinya.

Bermula saat Eko bertanya cara membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) lewat media sosial Polresta Surakarta, ayah Lana akhirnya bisa berjumpa langsung dengan Kombes Pol Iwan Saktiadi.

"Awalnya bapaknya si Lana itu ngojek, dia mau cari SIM C."

"Dia kemudian bertanya lewat Instagram Polresta Surakarta dan kami respon."

"Kami bantu akhirnya dapat SIM C," terang Kombes Pol Iwan Saktiadi seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).

Perjumpaan ayah dan anak itu dengan Kapolresta Surakarta terjadi di Mangkunegaran beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pembangunan Rutan I Solo di Karanganyar Tunggu Proses Penyertifikatan Tanah Seluas 3,2 Hektare

"Saat ada kegiatan (di Mangkunegaran) dia nyamperin sama anaknya."

"Kemudian saya tanya, rupanya anaknya Eko Prabowo itu diajak ngojek."

"Saya tanya mengapa, (dijawab) karena tidak bisa sekolah," tambah Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Kombes Pol Iwan Saktiadi akhirnya tergerak seusai mendengar cerita Eko tentang kehidupannya dan sang anak selama ini.

Kapolresta Surakarta memberikan bantuan Lana untuk bisa mengenyam pendidikan pada tahun ajaran baru ini beserta peralatan sekolah dan sembako.

Lana kini diketahui merupakan siswa di SD Pangudi Luhur Santo Valentinus Surakarta.

Semua biaya sekolah Lana di bangku SD kini ditanggung oleh Kombes Pol Iwan Saktiadi.

"Iya itu tidak seberapa."

"Namanya ikut peduli saja," pungkas Kombes Pol Iwan.

Selain membantu biaya masuk sekolah, Kapolresta Surakarta juga memberikan bantuan berupa sepatu, alat tulis, tas, sembako, serta jaket ojol.

Kombes Pol Iwan Saktiadi juga memberikan bantuan agar Eko dan Lana bisa mendapatkan tempat tinggal layak di salah satu rusunawa di Kota Surakarta. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Putri Driver Ojol Sentuh Hati Kapolresta Solo: 4 Tahun Ikut Ayah Ngojek, Tak Rasakan Sekolah

Baca juga: Pikap Terbakar Seusai Isi BBM di Klaten, Sopir Loncat Biarkan Melaju Tanpa Kendali Sejauh 30 Meter

Baca juga: Aris TKI Asal Pati Jadi Korban Pembunuhan di Jepang, Lost Contact Sejak Desember 2021

Baca juga: Istri dan Anak Sering Alami Mimpi Buruk Sebelum Tewas di Kecelakaan Maut Jrakah Semarang

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Wonosobo Ajak Masyarakat Kelola Sampah Secara Komprehensif