Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jajanan Sekolah di Semarang Diawasi Ketat, Mobil Laboratorium Dishanpan Keliling Cek Keamanannya

Jajanan yang dijual di kantin sekolah maupun sekitar lingkungan sekolah di Kota Semarang diawasi ketat

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Dishanpan Kota Semarang mengambil sampel makanan untuk dicek keamanan pangannya, di SDN Rejosari 02, Senin (12/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jajanan yang dijual di kantin sekolah maupun sekitar lingkungan sekolah di Kota Semarang diawasi ketat.

Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang dengan membawa mobil laboratorium berkeliling untuk memastikan keamanan pangan yang beredar di lingkungan sekolah.

Melalui program Mata Dewa (Pemantauan Kualitas Pangan dengan Melibatkan Elemem untuk Warga Kota Semarang), sekolah menjadi satu diantara sejumlah tempat yang menjadi perhatian Dishanpan untuk dicek keamanan pangannya.

Kepala Dishanpan Kota Semarang, Bambang Pramusinto memastikan jajanan yang dimakan di sekolah tidak membahayakan bagi para generasi emas.

Baca juga: Jasa Ojek Kambing Jelang Idul Adha Diminati Warga Kudus, Harga Bersahabat

Menurutnya, konsumsi makanan harus dipantau sejak dini agar anak-anak tidak sampai tercemar bahan berbahaya dalam tubuhnya.

"Kasihan kalau sering makan mengandung perwarna tekstil, formalin, kan lama-lama SMP saja nanti bisa sakit-sakitan. Padahal, mereka generasi penerus kita," papar Bambang, usai pemantauan keamanan pangan di SDN Rejosari 02, Senin (12/6/2023).

Tak hanya makanan yang dijual di kantin sekolah, Dishanpan juga mengecek keamanan makanan yang dijual di luar sekolah.

Pihaknya melibatkan sejumlah pihak antara lain pemangku wilayah setempat, Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan stakeholder lainnya agar menyadari bahwa keamanan pangan menjadi tanggungjawab bersama.

Jika ditemukan makanan mengandung bahan berbahaya, pemangku wilayah setempat bisa melakukan edukasi secara terus menerus agar pedagang bersangkutan bisa kulakan makanan yang aman.

"Harapan kami Lurah, Babinsa, Bhabin kamtimbas, kepala sekolah dan lainnya ikut. Jadi, rasa tanggungjawab terhadap kualitas makanan jadi tanggungjawab bareng. Setelah ikut mata dewa, ada temuan, besoknya kalau jalan sambil mengingatkan pedagang untuk kulakan yang aman," jelasnya.

Diakui Bambang, pengawasan kualitas makanan ke sekolah saat ini lebih mudah dengan hadirnya mobil laboratorium.

Sampel langsung dicek di lokasi. Para stakeholder pun bisa langsung mengetahui hasilnya dan bisa menjadi bahan edukasi.

"Kami juga ada detektif pangan. Siswa direkrut menjadi seperti dokter kecil. Kalau ada makanan yang mencurigakan bisa lapor ke guru. Nanti, kami akan datang untuk mengecek," terangnya.

Tak hanya sekolah, program mata dewa juga menyasar pasar-pasar tradisional untuk memastikan kualitas pangan di ibu kota Jawa Tengah.

Mobil laboratorium milik Dishanpan akan terus berkeliling ke ke berbagai tempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved