Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Bantuan TJSL PLN Pusharlis 2023 untuk Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia Nominal Hampir Rp 1 M

Dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil (UMK) Suply Chain untuk peningkatan produktifitas, PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan

Desta Leila Kartika
General Manager PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) Suroso (tengah), simbolis menyerahkan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada Ketua Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) Tri Sukamto (tiga kiri) dengan nominal hampir Rp 1 miliar. Bertempat di UPTD Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru Kabupaten Tegal, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil (UMK) Suply Chain untuk peningkatan produktifitas, PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) memberikan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI). Penyerahan simbolis bertempat di UPTD Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru Kabupaten Tegal, Selasa (13/6/2023). 

Sebelum acara penyerahan bantuan Program TJSL berlangsung, rombongan dari PT PLN Pusharlis, Koperasi TMI dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal, keliling ke beberapa UMK yang ada di LIK Takaru untuk menyaksikan langsung proses produksi. 

Adapun turut hadir pada kegiatan tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) Suroso, Ketua Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) Tri Sukamto, Kepala Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal (Disperinnaker) Riesky Trisbiantoro diwakili Sekretaris Disperinnaker Sutoyo, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti, serta tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, General Manager PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) Suroso mengungkapkan, sejak tahun 2014 pihaknya telah melakukan proses Reverse Engineering (rekayasa teknik) dengan melibatkan Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk memenuhi kebetuhan komponen pembangkit yang sebelumnya harus impor, saat ini dapat diproduksi di dalam negeri.  

Kegiatan pengembangan UMK, lanjut Suroso, sejalan dengan terciptanya mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Sehingga lewat pemberian bantuan ini diharapkan mampu memberikan efek domino yakni peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar bisa tercapai. 

"Bantuan yang kami berikan kepada Koperasi TMI bisa dibilang cukup besar nominalnya, karena biasanya dikisaran Rp 80 juta-Rp 200 juta, kali ini bisa mencapai hampir Rp 1 miliar. Adapun jumlah tersebut nantinya terbagi sesuai kebutuhan," ungkap Suroso, pada Tribunjateng.com. 

Total bantuan yang diberikan PLN Pusharlis kepada Koperasi TMI sebesar Rp 999.250.000. 

Dari jumlah tersebut rinciannya, untuk pemberian alat berupa mesin Bending NC Press Brake HPPTK 200/3 sebesar Rp 749.250.000. 

Kemudian untuk sertifikasi program Solid Work sebesar Rp 216.160.000, dan Tools Program Solid Work sebanyak Rp 33.840.000. 

"Sehingga menurut saya bantuan yang kami berikan ini sudah paket komplit. Harapannya setelah ini, Koperasi TMI bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM UMK Supply Chain. Selain itu, meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), daya saing UMK Industri Logam, dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan digunakan oleh PLN Pusharlis dari sisi kualitas, kecepatan delivery, serta harga yang kompetitif," harapnya. 

Dikatakan, PLN Pusharlis melakukan perluasan intervensi kegiatan tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan alat, serta penguatan kapasitas SDM berupa pelatihan dan sertifikasi profesi hanya kepada satu UMK penerima saja, tapi berkembang kepada koperasi. 

Sehingga diharapkan banyak UMK yang merasakan manfaatnya dan mampu meningkatkan bisnis secara lebih luas atau masif lagi. 

"Saya pikir bantuan kali ini merupakan hal khusus dan spesial yang diberikan kepada industri manufaktur kecil, karena selain untuk pemberian alat berupa mesin tapi ada pelatihan kompetensi sumber daya manusia (SDM) nya. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan omzet termasuk kompetensinya," ujar Suroso. 

Sementara itu, Ketua Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) Tri Sukamto, menjelaskan sedikit mengenai Koperasi TMI yang sudah terbentuk sejak tahun 2018 lalu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved