Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Dinilai Potensial, Pengusaha Jateng Dorong Perwujudan Pariwisata Ramah Muslim

Jawa Tengah memiliki peluang dan potensi besar dalam mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Agenda coffee morning bertema "Menuju Pariwisata Jawa Tengah Ramah Muslim" di Semarang, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jawa Tengah memiliki peluang dan potensi besar dalam mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Jateng Benita Eka Arijani, hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan wisata halal yang kini juga tengah didorong berbagai pihak.


"Dari data tahun 2022, jumlah wisatawan yang hadir di Jateng ini sebanyak lebih dari 45 juta orang. Jika dibandingkan dengan periode covid-19 pertama tahu  2020-2021, rata-rata sebanyak 22 juta orang.

Namun kita jangan hanya terpana pada jumlah wisatawan, yang lebih penting adalah spending dan lama mereka hadir di Jateng. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi dan sinergi semua pihak," kata Benita dalam agenda coffee morning bertema "Menuju Pariwisata Jawa Tengah Ramah Muslim" di Semarang, Selasa (13/6/2023).

Kegiatan itu menghadirkan sesi diskusi terkait langkah maupun strategi dalam upaya menuju pariwisata ramah muslim dan berkelanjutan dengan menghadirkan beberapa narasumber yakni Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua PHRI Provinsi Jawa Tengah Heru Isnawan, Direktur Industri Produk Halal KDEKS Jateng Agung Budi Margono, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso.

Kukrit menjelaskan di tengah besarnya peluang industri pariwisata halal, Jawa Tengah memiliki banyak waktu memperbaiki infrastruktur dalam rangka mewujudkan muslim friendly tourism.

Dia mengatakan, Jawa Tengah sendiri saat ini sudah memiliki banyak destinasi mulai alam, budaya, dan destinasi-destinasi buatan.

"Destinasi itu semua di Jateng sudah ada dan untuk wisata ramah muslim ini nomor satu adalah kenyamanan tempat beribadah di lokasi-lokasi tersebut. Paling tidak, ada tempat wudunya. Kemudian fasilitas di lokasi, kalau bisa semua halal. Halal sekarang ini sudah menjadi gaya hidup internasional. Karena ternyata pengembangan industri kuliner halal seperti di Korea, Jepang, bahkan Thailand sangat maju," kata Kukrit.

Menurut Kukrit, bicara soal halal di zaman sekarang ini bukan berarti mengelompokkan diri. Justru dengan muslim friendly, kata dia, akan semakin memperluas pasar.

"Karena kalau bicara halal, yang tidak muslim pun bisa menikmati. Ini memperluas jaringan pasar kita. Sehingga selain penyiapan infrastruktur itu, yang kita pikirkan adalah event yang kira-kira berbasis muslim friendly tourism. 

Ini adalah peluang usaha. Potensinya besar, marketnya 1,9 miliar muslim sedunia. Untuk mewujudkan pariwisata ramah muslim ini kita harus bareng-bareng 'keroyokan'," ujarnya.

Agung turut menjelaskan, gagasan untuk menjadikan pariwisata ramah muslim ini sebenarnya relevan dengan dorongan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal.

Dia menyebutkan, untuk mewujudkan ini ada tiga hal yang perlu dilakukan. "Pertama, kami ingin potensi ini menjadi penting dengan bersinergi. Kedua, bagaimana kita mempunyai market besar, kita tampilkan 'wajah' Jateng yang sebenarnya dan PR Kadin Jateng membuka komunikasi agar pintu-pintu masuk Jateng meningkat kapasitasnya termasuk pelabuhan.

Ketiga, bergantung atensi dan sikap kita. Kita semua bisa menjadi bagian pertumbuhan itu melalui asosiasi-asosiasi yang sudah ada," terangnya.

Heru Isnawan yang juga Owner Hotel Grasia mengatakan, wisatawan muslim di Jawa Tengah ini banyak jumlahnya. Oleh karena itu perlu didukung dengan fasilitas yang mendukung.

"Ini tinggal kita mau atau tidak dalam mencari diferensiasi dengan best offer," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved