Berita Semarang
Cerita Anak Pinggiran Kota Semarang, Bermain Air di Polder Tawang: Kalau ke Kolam Renang Harus Bayar
Bocah yang masih duduk di kelas 2 SD itu juga mengatakan, sama sekali tak pernah masuk ke kolam renang
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Sembari bermain air, Candra berujar sering bermain di Polder Tawang bersama teman-temannya.
Bahkan mereka berjalan hampir 30 menit dari rumah mereka ke danau buatan tersebut.
“Di tempat kami tidak ada lokasi untuk bermain, apalagi kolam renang,” paparnya.
Bocah yang masih duduk di kelas 2 SD itu juga mengatakan, sama sekali tak pernah masuk ke kolam renang.
Satu-satunya kolam yang bisa digunakan untuk bermain adalah Polder Tawang.
“Kalau ada tempat bermain lainnya dan tidak bayar pasti kami ke sana. Kalau ke kolam renang kan harus bayar, kami tidak punya uang,” paparnya sembari malu-malu.
Penuturan Candra merupakan sekelumit pengakuan anak-anak yang tinggal di tengah perkembangan kawasan Kota Semarang.
Di mana, tempat bermain untuk anak-anak di sekitar Kota Lama Semarang seolah tergerus oleh pembangunan.
Beberapa warga yang tengah duduk di sekitar Polder Tawang juga mengakui hal tersebut.
Meski risiko mengintai anak-anak tersebut, namun masyarakat tak bisa berbuat apa-apa.
“Risiko tenggelam pasti ada, tapi mau bagaimana lagi tempat bermain untuk anak-anak sudah tidak ada,” papar Agustinus saat ditemui Tribunjateng.com di Polder Tawang.
Ia mengatakan, tempat bermain untuk anak-anak di Kota Semaramg rata-rata berbayar.
Di pusat perbelanjaan sampai di lokasi tertentu selalu menerapkan tiket.
“Apalagi kolam renang pasti berbayar. pemerintah kurang mengakomodir kebutuhan anak-anak, ketimbang bikin mall, mendingin membangun hal yang bisa dimanfaatkan masyarakat secara gratis. Kasihan anak-anak sekarang selalu bermain di lokasi yang penuh risiko, kalau tidak polder ya sungai,” tambahnya. (*)
| Krisis Kontainer Sampah di Semarang, DPRD Desak DLH Hitung Kebutuhan Pasca Ilegal Dumping Ditutup |
|
|---|
| "Mageri Segoro", 18.040 Bibit Mangrove dan Cemara Laut Ditanam di Pesisir Semarang |
|
|---|
| Pemkot Libatkan Kolektor Lokal Perbarui Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang |
|
|---|
| Inovasi Chitoma, Limbah Kulit Udang Disulap Jadi Pengawet Alami Perpanjang Masa Simpan Sayur & Buah |
|
|---|
| Sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang Bakal Diperbarui? Pemkot Telusuri dan Kumpulkan Artefak |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.