Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Tegal

Ratusan Petani Kembali Geruduk Kantor Bupati Tegal, Ini 4 Tuntutan Mereka Sejak Akhir 2022

Forum Masyarakat Peduli Desa menyampaikan orasi dan beberapa tuntutan yaitu mengenai harga pupuk yang masih mahal melebihi harga eceran tertinggi.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Ratusan petani dari Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal geruduk kantor Bupati Tegal untuk mempertanyakan tuntutan yang pada akhir 2022 sudah disampaikan, Selasa (20/6/2023). 

Sodetan air sangat diperlukan terutama bagi warga Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal yang luas lahannya mencapai 2.110 hektare mengalami kekeringan. 

Sementara terkait tunjangan bagi ulu-ulu, Bupati Tegal sudah menanggapi dan ke depannya akan diusulkan melalui dana desa. 

Menganggap di Kabupaten Tegal belum siap dengan penggunaan kartu tani, Susmono menyatakan sudah ada solusi yaitu bagi yang belum memiliki kartu tani tidak perlu khawatir.

Karena cukup menggunakan KTP atau menunjukkan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Tanah), dan terdata di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani), maka bisa mendapat alokasi pupuk. 

"Harga pupuk subsidi masih mahal yakni Rp 125.500 per kantong."

"Bahkan di Kecamatan Warureja harga pupuk subsidi Rp 280 ribu per kantong berisi 50 kilogram."

"Padahal jika sesuai harga eceran tertinggi (HET) harga pupuk urea bersubsidi kisaran Rp 112.500."

"Sedangkan untuk harga pupuk NPK bersubsidi harusnya Rp 115 ribu per kantong, saat ini di pasaran Rp 135 ribu per kantong."

"Harga tidak seragam atau tidak sama karena diduga ada yang bermain, sehingga kami menuntut agar silakan ditindak."

"Kalau memang ada yang bermain, ya harus diputus atau diberhentikan izinnya," tegas Susmono. 

Baca juga: Ini Service yang Didapat Jika Beli Hewan Kurban di Kambing Center Tegal, Dijamin Puaskan Konsumen

Petani yang mengikuti demo, Tarko mengeluh kesulitan mendapat akses air dan untuk mengakalinya menggunakan bantuan tabung gas sebagai pengganti diesel untuk pompa air karena biaya lebih terjangkau. 

Jika menggunakan mesin diesel lebih boros karena sekali penggunaan paling tidak membutuhkan sekira 5 hingga 6 liter bensin. 

Sedangkan jika menggunakan tabung gas 3 kilogram hanya membutuhkan satu tabung sudah cukup. 

Warga Desa Srengseng, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal ini juga mengeluhkan saluran pengairan yang tersendat dan tidak sampai ke wilayahnya. 

"Kalau harapan kami sebagai petani ya perairan bisa lancar dan harga pupuk bisa turun lebih murah, jangan terlalu mahal karena itu memberatkan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved