Kabupaten Tegal
Ratusan Petani Kembali Geruduk Kantor Bupati Tegal, Ini 4 Tuntutan Mereka Sejak Akhir 2022
Forum Masyarakat Peduli Desa menyampaikan orasi dan beberapa tuntutan yaitu mengenai harga pupuk yang masih mahal melebihi harga eceran tertinggi.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ratusan petani dari Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal kembali geruduk kantor Bupati mempertanyakan tuntutan yang pada akhir 2022 sudah disampaikan tapi sampai saat ini belum terealisasi.
Rombongan para petani datang ke kantor Bupati Tegal mengenakan mobil bak terbuka, truk, odong-odong, dan sepeda motor.
Bahkan personel Polres Tegal sudah berada di area kantor Bupati sejak pukul 10.00 melakukan pengamanan bersama Satpol PP Kabupaten Tegal.
Personel dari Polres Tegal dan Satpol PP Kabupaten Tegal berjaga di depan serta belakang pintu gerbang untuk mengantisipasi jika terjadi hal tidak diinginkan.
Baca juga: Tok! Pemilih Tetap Pemilu 2024 Kota Tegal Berjumlah 212.800 Orang
Ketua Forum Masyarakat Peduli Desa (Formaddes), Susmono menyampaikan orasi dan beberapa tuntutan yaitu mengenai harga pupuk yang masih mahal melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, terkait masalah krisis air, ulu-ulu atau golongan yang sudah mengabdi selama 40 tahun tidak pernah dihargai jasanya, serta permasalahan lain seperti sodetan atau saluran irigasi yang baru.
Sekira 10 menit beroarasi, akhirnya Susmono bersama beberapa perwakilan petani diperbolehkan masuk menemui Bupati Tegal Umi Azizah secara langsung, kemudian melakukan audiensi di Ruang Rapat Bupati.
Audiensi berlangsung cukup lama karena Bupati Tegal Umi Azizah menghadirkan langsung pihak-pihak terkait.
Seperti Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal, perwakilan distributor pupuk, BKSDA Jateng, maupun lainnya.
Ditemui setelah audiensi selesai, Ketua Formaddes mengungkapkan ada 4 tuntutan yang disampaikan kepada Bupati Tegal Umi Azizah.
Empat tuntutan yang dimaksud yakni terkait pembuatan sodetan air atau saluran irigasi baru, tunjangan bagi ulu-ulu (golongan) atau yang mengatur air di persawahan, kartu tani, dan harga pupuk subsidi yang masih mahal.
"Tadi kami menemui Bupati Tegal dan sudah ditanggapi juga beberapa tuntutan yang disampaikan."
"Ya semoga hasilnya nanti bisa segera direalisasikan karena petani sangat terdampak," ungkap Susmono kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/6/2023).
Mengenai sodetan air, dikatakan Susmono, menunggu berkas dokumen dari dinas terkait lengkap.

Baca juga: BKPSDM Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Government Transformation Academy 2023, "Wujudkan Smart ASN"
Setelahnya sekira Juli 2023, Bupati Umi Azizah direncanakan ke Jakarta menyampaikan langsung ke Pemerintah Pusat.
Sodetan air sangat diperlukan terutama bagi warga Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal yang luas lahannya mencapai 2.110 hektare mengalami kekeringan.
Sementara terkait tunjangan bagi ulu-ulu, Bupati Tegal sudah menanggapi dan ke depannya akan diusulkan melalui dana desa.
Menganggap di Kabupaten Tegal belum siap dengan penggunaan kartu tani, Susmono menyatakan sudah ada solusi yaitu bagi yang belum memiliki kartu tani tidak perlu khawatir.
Karena cukup menggunakan KTP atau menunjukkan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Tanah), dan terdata di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani), maka bisa mendapat alokasi pupuk.
"Harga pupuk subsidi masih mahal yakni Rp 125.500 per kantong."
"Bahkan di Kecamatan Warureja harga pupuk subsidi Rp 280 ribu per kantong berisi 50 kilogram."
"Padahal jika sesuai harga eceran tertinggi (HET) harga pupuk urea bersubsidi kisaran Rp 112.500."
"Sedangkan untuk harga pupuk NPK bersubsidi harusnya Rp 115 ribu per kantong, saat ini di pasaran Rp 135 ribu per kantong."
"Harga tidak seragam atau tidak sama karena diduga ada yang bermain, sehingga kami menuntut agar silakan ditindak."
"Kalau memang ada yang bermain, ya harus diputus atau diberhentikan izinnya," tegas Susmono.
Baca juga: Ini Service yang Didapat Jika Beli Hewan Kurban di Kambing Center Tegal, Dijamin Puaskan Konsumen
Petani yang mengikuti demo, Tarko mengeluh kesulitan mendapat akses air dan untuk mengakalinya menggunakan bantuan tabung gas sebagai pengganti diesel untuk pompa air karena biaya lebih terjangkau.
Jika menggunakan mesin diesel lebih boros karena sekali penggunaan paling tidak membutuhkan sekira 5 hingga 6 liter bensin.
Sedangkan jika menggunakan tabung gas 3 kilogram hanya membutuhkan satu tabung sudah cukup.
Warga Desa Srengseng, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal ini juga mengeluhkan saluran pengairan yang tersendat dan tidak sampai ke wilayahnya.
"Kalau harapan kami sebagai petani ya perairan bisa lancar dan harga pupuk bisa turun lebih murah, jangan terlalu mahal karena itu memberatkan."
"Ya selama ini meskipun harga pupuk mahal karena kami butuh, mau tidak mau ya tetap membeli," harap Tarko.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah merespon tuntutan petani dari Kecamatan Pagerbarang dengan menghadirkan sejumlah pihak terkait.
Bupati juga menyerahkan persoalan yang menjadi tuntutan atau keluhan kepada pihak tersebut untuk segera memberi jawaban, solusi agar bisa segera tertangani karena memang menjadi kewenangannya.
"Silakan kepada pihak terkait untuk bisa menanggapi, supaya mendapat solusi terbaik dan tertangani dengan baik pula," imbuhnya. (*)
Baca juga: Pendidikan Dokter Unpad Jadi Program Studi Paling Favorit Dalam SNBT 2023
Baca juga: PPDI Jawa Tengah Masa Bhakti 2023-2028 Dilantik, Gubernur Ganjar Tekankan 2 Program Penting Ini
Baca juga: Video Kawasan Simpanglima Diaspal Ulang, Mbak Ita Ingin Semarang Mulus Ijo Royo-Royo
Baca juga: Respons Presiden Jokowi Menanggapi Pernyataan SBY Naik Kereta Api Bareng Dirinya dan Megawati
tribunjateng.com
tribun jateng
Kabupaten Tegal
Pemkab Tegal
Umi Azizah
Forum Masyarakat Peduli Desa
Formaddes
Polres Tegal
BKSDA Jateng
Harga Pupuk Subsidi
UPDATE Perbaikan Jembatan Dekat Pasar Kemantran Tegal, Rampung Oktober 2025 |
![]() |
---|
Perkuat Kolaborasi Smart City, Pemkab Tegal Siap Wujudkan Keberlanjutan Indonesia Emas |
![]() |
---|
Deklarasi Damai, Bupati Tegal Ischak Ajak Semua Pihak Jaga Kondusivitas |
![]() |
---|
Kisah Aulia Dapat Beasiswa Sadesa dari Pemkab Tegal, Ingin Angkat Derajat Orang Tua |
![]() |
---|
Situasi Terkini di Kabupaten Tegal, Kapolres Sebut Aman dan Kondusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.