Berita Kendal
15 Balita Kategori Stunting di Desa Ngareanak Kendal, Pemdes Upayakan Ini
Pemdes Ngareanak berkomitmen terus mendukung program percepatan penurunan angka stunting dari pemerintah, terutama di wilayahnya.
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – 15 balita di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal masuk kategori mengalami stunting.
Kelima belas balita atau baduta tersebut tersebar merata di 3 dusun, yakni Dusun Kaliwesi, Ngareanak, dan Patukan.
Bidan Desa Ngareanak, Aidina Laelatul Mukaromah mengatakan, jika dibandingkan dengan data Januari 2023, angka stunting mengalami penurunan hingga 50 persen.
Baca juga: Ngangklang, Tradisi Jelang Sahur di Ngareanak Kendal, Pemuda Keliling Kampung Bunyikan Alat Musik
“Pada Januari 2023, tercatat ada 30 penderita stunting."
"Angka itu terus menurun dan hingga Juni 2023 ini hanya tersisa 15 balita,” jelas Aidina kepada Tribunjateng.com, Jumat (23/6/2023).
Sesuai data, lanjutnya, ada satu kasus dimana balita tersebut harus mendapatkan perhatian secara khusus.
“Ada balita usia 41 bulan jika ditinjau dari berat badan sangat kurang, sangat pendek, dan mengalami gizi buruk,” bebernya.
Saat ditelusuri dan pengecekan lebih lanjut, kata Aidina, ada dua penyebab balita tersebut mengalami stunting.
Yakni adanya kesalahan atau kekurangan dalam pola asuh terhadap anak serta kurangnya pemberian ASI.

Baca juga: Santri Cilik Asal Kendal Merokok Sehari 2 Bungkus, Dijatah 2 Slop Seminggu yang Penting Mau Mondok
“Terkhusus untuk 1 balita tersebut, kami bersama tim kesehatan fokus melakukan pendampingan, dengan harapan dapat keluar dari stunting,” jelasnya.
Sementara untuk 14 balita lain, beber dia, secara umum sebenarnya tidak ada persoalan serius dalam artian pemenuhan gizi baik dan berat badan normal.
“Cuma yang menjadi persoalan panjang tubuh masih kurang atau pendek, yang mana ini secara otomatis akan terbaca pada aplikasi masuk dalam kategori stunting,” katanya.
Terpisah, Kepada Desa Ngareanak, Agung Widjojo berkomitmen untuk terus mendukung program percepatan penurunan angka stunting dari pemerintah, terutama di wilayahnya.
“Kami gerakkan semua unsur yang ada di Desa Ngareanak, mulai dari tim pendamping, kader TP PKK, posyandu, Puskesmas, bahkan para ketua RT-RW,” jelasnya.
Tujuannya, lanjut Agung, diharapkan zero stunting yang ditargetkan pada tahun ini secara nyata dapat tercapai.
“Mulai dari pemetaan, penanganan, hingga pendampingan juga terus dilakukan,” tukasnya. (*)
Baca juga: Sandiaga Uno Meminta Maaf Kepada PDIP di H-1 Puncak Haul Bung Karno 2023, Sedang Jalani Ibadah Haji
Baca juga: Kejutan PDIP Saat Puncak Haul Bung Karno 2023 di SUGBK Jakarta, Hasto: Pasti Bawa Kegembiraan
Baca juga: Problematik Kesetaraan Harga Tanah PLTU, Forkopimda Minta Masyarakat Tempuh Jalur Hukum
Baca juga: Dinkes Kota Tegal Kenalkan Vaksin HPV, Imunisasi Wajib untuk Cegah Kanker Serviks
tribunjateng.com
tribun jateng
Kendal
Pemkab Kendal
Balita Stunting
Kasus Stunting di Kendal
stunting
kesehatan
Dinkes Kabupaten Kendal
Kemenkes
Agung Widjojo
Kades Ngareanak
Bidan Desa Ngareanak
Aidina Laelatul Mukaromah
Stunting Kendal
Desa Ngareanak Kendal
Brownies d'Qiya, UMKM Asal Kendal Terbantu Pemasaran Lewat Gerai Alfamart |
![]() |
---|
Muhammad Ragil Jadi Amunisi Baru Kendal Tornado FC |
![]() |
---|
Seluruh Korban Hilang Perahu Nelayan Tenggelam di Kendal Ditemukan di Perairan Semarang |
![]() |
---|
Satu ABK Hilang di Perairan Kendal Ditemukan Meninggal dalam Jeratan Jaring Kapal |
![]() |
---|
Mendekati Akhir Tahun, Serapan Proyek Pembangunan di Kendal Masih 38 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.