Berita Semarang
Yayasan Dharma Bhakti Astra Dukung TKDN dan Rantai Pasok
Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berupaya melakukan berbagai program pembinaan, salah satunya fasilitasi pemasaran.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berupaya melakukan berbagai program pembinaan, salah satunya fasilitasi pemasaran.
Program fasilitasi pemasaran sendiri dilakukan Astra melalui YDBA dengan berkolaborasi bersama stakeholders baik pemerintah, swasta, asosiasi, maupun akademisi.
Astra melalui YDBA berkesempatan untuk berkolaborasi bersama Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) dalam temu bisnis IKM di Solo Raya, (4–5/7/2023).
Kegiatan temu bisnis ini juga dilakukan guna mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan rantai pasok yang saat ini masih menjadi perhatian.
Kegiatan menghadirkan beberapa perusahaan besar yang berpotensi untuk menjadi Ayah Angkat maupun offtaker bagi industri kecil menengah (IKM).
Ayah Angkat merupakan perusahaan yang turut terlibat dalam membina IKM dan memberi kesempatan IKM tersebut untuk memasok produknya ke perusahaan sesuai standar QCD (quality, cost, delivery) yang ditentukan oleh Ayah Angkat.
Sedangkan Offtaker adalah perusahaan yang memberi kesempatan kepada IKM untuk memasok produknya sesuai dengan standar QCD yang telah ditetapkan perusahaan.
Beberapa perusahaan yang hadir sebagai calon Ayah Angkat/Offtaker dalam temu bisnis kali ini, antara lain PT Perkebunan Nusantara III (Holding), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Indospring Tbk, PT Indoprima Gemilang Engineering dan CV Julang Marching Pratama.
Turut hadir dalam kegiatan, yaitu Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI, Ir. Reni Yanita, M.Si; Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin RI, Ir.Dini Hanggandari, MSi; Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio dan Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta, Wahyu Kristina SS, MM.
Sebagai rangkaian dari kegiatan temu bisnis ini, Kemenperin bersama YDBA mengajak perusahaan yang hadir untuk mengunjungi 3 IKM binaan YDBA yang berpotensi untuk menjadi partner dalam memasok produk yang dibutuhkan, antara lain CV Kurnia Teknik, PT Sinergi Solo Sejahtera dan CV Sidodadi Mandiri.
Ketiga IKM tersebut merupakan IKM Mandiri binaan YDBA yang aktif dalam mengikuti program pembinaan.
Sejalan dengan kegiatan temu bisnis IKM, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI, Ir. Reni Yanita, M.Si menyampaikan, bahwa Kemenperin terus memacu agar IKM naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok industri besar.
Hal ini untuk memaksimalkan kontribusi output IKM terhadap industri dan perekonomian daerah maupun nasional.
Reni mengungkapkan, Ditjen IKMA secara rutin memfasilitasi kemitraan IKM dengan industri besar untuk membangun industri kecil dan menengah yang mandiri.
Sebab, lanjut Reni melalui kemitraan ini IKM dapat memperoleh kepastian pasar dan pasokan bahan baku.
"Kami kesempatan ini menjadi saat yang tepat bagi IKM untuk mengetahui jenis dan spesifikasi komponen yang bisa disuplai, rencana kebutuhan pengadaan di industri besar, persyaratan standar, serta prosedur procurement dari perusahaan BUMN, sehingga kemudian dapat menjadi bagian dari rantai pasok BUMN," katanya dalam keterangan yang diterima tribunjateng.com, Kamis (6/7/2023).
Sedangkan Ketua Pengurus YDBA dalam kegiatan ini menyampaikan, bahwa saat ini terdapat 22 IKM Manufaktur yang dibina YDBA di Solo sejak tahun 2019.
50 persen IKM tersebut merupakan IKM Mandiri yang telah mengikuti program pembinaan dan telah melakukan asesmen oleh YDBA, lainnya sebesar 45 % merupakan IKM Pra Mandiri dan 5 % merupakan IKM Madya.
Sigit juga menambahkan, YDBA memberikan berbagai program pembinaan agar IKM mampu menghasilkan produk sesuai standar QCD yang dibutuhkan oleh para customer/offtaker-nya masing-masing.
Pada kesempatan temu bisnis yang diselenggarakan Kemenperin RI dan didukung oleh YDBA ini, Sigit berharap kegiatan ini bisa memberikan kesempatan yang luas bagi para IKM untuk dapat berkolaborasi dan mendapatkan Ayah Angkat/ Offtaker.
Sigit menyadari, untuk mengakselerasi pertumbuhan IKM, diperlukan kolaborasi termasuk dalam menciptakan pasar IKM.
"Kamo berharap kegiatan Temu Bisnis ini dapat rutin diselenggarakan di Solo Raya maupun di wilayah lain, sehingga dampak dari kegiatan tersebut bisa mendukung pertumbuhan dan masa depan IKM Indonesia agar IKM dapat berkibar di negara kita," ujarnya.
Cerita Arif Warga Betonmas Semarang Gunakan Kas RT untuk Mural Jalan: Rp25 Juta Belum Cair |
![]() |
---|
Siap-siap, Penerapan Zona Khas Halal di Kota Semarang, Kantin Sekolah Jadi Pilot Project |
![]() |
---|
Undip Sambut 16.380 Mahasiswa Baru, Gubernur Jateng Hadir Hangatkan Suasana PMB 2025 |
![]() |
---|
Hyundai Luncurkan STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X di Semarang, Segini Harganya |
![]() |
---|
Soal LRT, Djoko Setijowarno: Lupakan! Fokus Perbaiki Trans Semarang yang Dijuluki Cumi Darat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.