Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kedai Kopi Pucu’e Kendal Bertenaga Mikro Hidro, Sigit : Mandiri Energi untuk Kemandirian Ekonomi

Konsep kedai memang berinisiatif mandiri energi yakni memanfaatkan sumber air untuk diubah menjadi tenaga listrik

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Suasana Kedai Kopi Pucu’e Kendal (KPK) kampung Gunungsari, Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan. Kedai mandiri energi yang mengandalkan PLTMH mampu menggerakkan kemandirian ekonomi warga sekitar, di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2023). 

"Omzet kotor Rp20 juta sampai 30 juta perbulan pas momen bulan liburan, ketika bulan-bulan biasa 10-15 juta," ungkapnya.

Pengelola kedai sekaligus anggota Pokdarwis Pucu’e Kendal,  Ahmad Syarifudin (29) menjelaskan, terdapat 10 pelaku UMKM yang aktif menyetorkan produknya ke kedainya.

"Mereka sebagian adalah petani sampingan bikin makanan kecil lalu dititipkan di kedai," katanya.

Ia menegaskan, konsep perpaduan antara kedai kopi dan PLTMH dari awal diharapkan mampu menciptakan kemandirian energi yang berdampak terhadap kemandirian ekonomi warga sekitar.

Oleh karena itu, hasil kedai sepenuhnya disalurkan untuk kepentingan warga, mulai dari untuk membayar para UMKM, kas dusun, pemilik lahan, dan lainnya.

"Misal hasil 100 persen kita bagi ke pemilik lahan yang dilewati untuk jalan, upah teman-teman yang fokus di kedai, Ya ada kemandirian energi untuk kemandirian ekonomi warga,” imbuh pemuda yang akrab disapa Udin. 

Kedai Pucu’e Kendal diinisiasi oleh para pemuda kampung berangkat dari semangat  memajukan lingkungan.

Mulanya,  para pemuda gemas hanya menjadi penonton ketika banyak wisatawan lewat Gunungsari hanya untuk ke Medini. 

“Kami lalu berinisiatif memajukan kampung karena bosan kampung kami hanya dilewati terus oleh wisatawan," jelasnya.

Setelah berproses hampir lima tahun terakhir, banyak  manfaat yang dirasakan oleh para warga.

Udin sendiri mengaku, tak perlu lagi kerja jauh. Ia dahulu kerja di sebuah perusahaan logistik di kawasan Candi, Kota Semarang.

Imbasnya, ia harus hidup ngekos di kota dengan penghasilan UMR dan hari libur yang terbatas.

"Setelah kampung ini fokus garap wisata, ada belasan remaja yang tak perlu kerja merantau. Termasuk saya, sekarang enak bisa kerja di kampung dan jam kerja fleksibel. " paparnya.

Dari kedai Kopi Pucu’e Kendal sebagian warga bisa terbantu secara  ekonomi sehingga tidak terlalu tergantung ke perusahaan-perusahaan.

Artinya, warga bisa berdikari di tanah sendiri sekaligus dapat membangun kampung lebih baik dan tertata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved