Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kedai Kopi Pucu’e Kendal Bertenaga Mikro Hidro, Sigit : Mandiri Energi untuk Kemandirian Ekonomi

Konsep kedai memang berinisiatif mandiri energi yakni memanfaatkan sumber air untuk diubah menjadi tenaga listrik

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Suasana Kedai Kopi Pucu’e Kendal (KPK) kampung Gunungsari, Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan. Kedai mandiri energi yang mengandalkan PLTMH mampu menggerakkan kemandirian ekonomi warga sekitar, di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2023). 

"Ya intinya bisa menangkap peluang di lingkungan masing-masing. Seperti di kampung kami, dari upaya  mandiri energi untuk mandiri ekonomi," ungkapnya.

Mandiri Energi untuk Wisata Edukasi

Kemandirian energi untuk kemandirian ekonomi yang digalakkan warga Gunungsari, Ngesrep Balong selaras dengan tujuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang proaktif membuka pintu investasi untuk energi terbarukan demi mencapai target yang telah ditetapkan serta menjaga daya saing ekonomi daerah. 

Kabid EBT ESDM Jateng, Eni Lestari menjelaskan, EBT di skala masyarakat masih terhitung penting. 

Ia mengklaim, Pemprov Jateng  memiliki semangat untuk mendongkrak ketahanan energi.
Penguatan ketahanan energi tersebut berbasis masyarakat.

"EBT basis masyarakat penting, makanya dalam rangka percepatan EBT di Jateng kita kerjasama dengan IESR," ungkapnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menuturkan, Jawa Tengah memiliki rencana umum penanaman modal (RUPM) di antaranya menjadi arah kebijakan penanaman modal yang berwawasan lingkungan (green investment).

Berdasarkan catatan DPMPTSP, terdapat 690 izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri (IUPTLS), dan jumlah IUPTLS atap dan uap sekitar 17 hingga Juni 2023.

Terdapat beberapa proyek yang siap ditawarkan dalam sektor energi terbarukan di Jawa Tengah di antaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro Banjaran dan Logawa di Kabupaten Banyumas.

Kemudian pembangunan PLTS terapung Waduk Wadaslintang, pengembangan pembangkit listrik tenaga geothermal di Candi Umbul Telomoyo, dan Baturaden, Kabupaten Banyumas.

"Realisasi investasi di Jawa Tengah diharapkan menjadi peningkatan pendapatan masyarakat, dengan penyerapan tenaga kerja,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Program Studi (Prodi) Magister Energi Sekolah Pascasarjana Undip Semarang,  Dr. Ir Jaka Windarta . IPU  mengatakan, energi alternatif seperti PLTMH di Gunungsari yang digunakan sebagai penggerak ekonomi warga melalui kedai mandiri energi patut dicontoh di daerah lain.

Sebab, PLTMH yang jamak dilakukan di daerah pegunungan lebih tepat digunakan untuk mendukung tempat wisata sehingga memiliki nilai lebih sebagai wisata edukasi. 

"Jadi Wisata edukasi yang manfaatnya dapat dipetik oleh warga sekitar," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menuturkan, Jawa Tengah memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, khususnya energi surya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved