Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

2 Perguruan Silat Adu Jotos di Sragen, Dipicu Masalah Sepele Saat Konvoi di Jalan Raya

Dua perguruan silat terlibat bentrok di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Minggu (9/7/2023) siang.

Editor: raka f pujangga
YOUTUBE
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN -  Dua perguruan silat terlibat bentrok di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Minggu (9/7/2023) siang di Kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di simpang 4 terminal lama. 

Atas kejadian tersebut, juga ada korban luka lecet dan yang dirawat di rumah sakit.

Bentrokan yang mengakibatkan korban luka-luka kebanyakan melibatkan anak di bawah umur.

Baca juga: Ratusan Pendekar Pencak Silat Jateng DIY dan Papua Adu Kesaktian di Omah Silat Championship Batang

Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengatakan kejadian itu bermula saat ada pengesahan warga dari kelompok perguruan silat.

Setelah selesai, peserta kelompok perguruan silat pulang dengan arak-arakan atau konvoi. Pada saat konvoi inilah terjadi perselisihan dengan perguruan silat lainnya di jalan. Mereka saling lempar batu.

"Ada pengesahan salah satu warga dari kelompok perguruan. Setelah selesai mereka pulang dengan arak-arakan ada perselisihan dengan kelompok tertentu di jalan dan saling lempar batu," katanya kepada wartawan di Sragen, Jawa Tengah, Senin (10/7/2023).

Menurutnya konvoi ini diikuti sekitar 150 orang.

Kebanyakan peserta arak-arakan kelompok perguruan silat ini masih usia anak-anak.

"Ada beberapa orang luka. Termasuk kami memeriksa beberapa orang yang ada di TKP dan kita mintai keterangan kronologi tersebut," ungkap dia.

Polisi belum menetapkan pelaku dalam kejadian ini karena pihak korban belum ada yang melaporkan ke Polres Sragen.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu korban yang melapor.

"Sampai saat ini dari korban-korban itu belum ada yang melapor," jelas dia.

Pascakejadian tersebut, pihaknya akan melakukan patroli. Baik dilakukan secara terbuka maupun tertutup.

"Kami akan melakukan patroli terbuka dan tertutup. Tertutup yang dilakukan anggota Polres Sragen pakai pakaian preman. Yang terbuka pakaian dinas akan ikut patroli bareng dengan aparat keamanan termasuk dari Kodim," ungkap dia.

Di sisi lain, pihaknya juga berencana akan mengundang kelompok perguruan silat di wilayah Sragen. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved