Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Produsen Seragam Sekolah di Kudus Kebanjiran Orderan dari Berbagai Daerah

Momentum jelang tahun ajaran baru 2023/2024 menjadi berkah sendiri bagi para produsen seragam sekolah.

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Momentum jelang tahun ajaran baru 2023/2024 menjadi berkah sendiri bagi para produsen seragam sekolah.

Mereka senantiasa menunggu momentum kenaikan kelas setiap tahunnya sebagai ladang untuk meningkatkan produksi dan penjualan seragam sekolah, sehingga bisa mendapatkan untung lebih banyak. 

Satu di antaranya adalah Rifqi Kholili, laki-laki 27 tahun asal Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Tercatat sudah lima tahun sudah Rifqi menekuni bidang konveksi seragam sekolah sebagai penerus usaha ayahnya. Yaitu sebagai produsen seragam sekolah bawahan, meliputi celana dan rok. Juga sebagai pedagang seragam sekolah lengkap mulai dari jenjang pendidikan SD sederajat, SMP, dan SMA sederajat. 

Momentum tahun ajaran baru tahun ini, dia mengaku sudah kewalahan menerima permintaan. Pesanan seragam sekolah di tempatnya meningkat 50 persen dari hari-hari biasanya. Dari rata-rata memproduksi 1.500 pcs atau potong setiap bulannya, kini menjadi 3.000 pcs perbulannya.

"Alhamdulillah, setiap memasuki kenaikan kelas, ada peningkatan permintaan. Ya sekitar 50 persen," terangnya, Selasa (11/7/2023).

Rifqi menyebut, saat ini pihaknya baru sebatas memproduksi seragam bawahan bagi pelajar meneruskan usaha yang dirintis ayahnya sejak 1984. 

Namun, pihaknya berkomitmen tetap menyiapkan seragam lengkap dengan cara bekerjasama dengan produsen seragam lainnya. 

Harga grosir (jual lusinan) seragam celana SD dibandrol Rp 30.500 - Rp 46.000 per pcs, seragam celana SMP dan SMA mulai dari harga Rp 38.000 - Rp 50.000 per pcs. 

Sedangkan harga grosir seragam rok model turun pinggang pelajar SD mulai dari Rp 33.000 - Rp 42.000 per pcs, dan harga rok SMP dan SMA dibandrol Rp 40.500 - Rp 46.000 per pcs. 

Pihaknya juga melayani pembelian dalam bentuk eceran dengan bandrol harga sedikit lebih tinggi. 

"Untuk stok saat ini masih ada sekitar 2.000-an pcs. Produksi masih tetap berjalan dengan melibatkan 12 pekerja, sembilan di antaranya tenaga penjahit," ujarnya. 

Menurut Rifqi, kenaikan permintaan seragam biasanya dimulai tiga bulan sebelum dimulainya tahun ajaran baru, hingga tiga bulan setelahnya. 

Dengan mempekerjakan 12 orang sebagai tenaga jahit, tenaga potong, tenaga obras, dan tenaga harian, Rifqi bisa memaksimalkan produksi hingga 100 pcs dalam sehari. 

Hasil produksinya kerap dipesan konsumen dari wilayah Kudus sekitarnya, Kendal, Magelang, Ambarawa, Salatiga, dan berbagai daerah lain. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved