Pendidikan
Bikin Nyesek, Mahasiswa Kurang Mampu Ini Gagal Dapat KIP Kuliah, Gaji Ortu Hanya Rp 750 Ribu
Medsos diramaikan dengan unggahan warganet dari keluarga kurang mampu yang gagal lolos seleksi program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
"Keterbatasan kuota boleh jadi menjadi penyebab tidak semua yang memenuhi syarat lolos menerima KIP Kuliah," jelasnya.
Menurutnya, setiap kampus pasti membuat aturan sendiri terkait seleksi KIP Kuliah. Hal ini mengingat pendaftar di masing-masing kampus tentu jauh lebih besar dari kuota yang tersedia.
Akibatnya, kampus akan mengatur sendiri kriteria spesifik seleksi KIP Kuliah di sana untuk menjaring mahasiswa penerima bantuan sesuai ketersediaan kuota.
Saat ditanya mengenai nasib peserta yang gagal mendapatkan KIP Kuliah meski kurang mampu, Abdul mengaku Kemendikbudristek belum mengatur tentang upaya banding UKT.
"Tidak ada (aturan), Persesjen hanya mengatur kriteria umum yang bersifat garis besarnya. tapi terkait pelaksanaan masing-masing kampus yang mengatur sesuai kondisinya," ungkapnya.
Meski begitu, Kemendikbudristek membolehkan kampus mengadakan verifikasi ulang data pendaftar, mengirimkan daftar calon penerima KIP Kuliah yang berbeda di setiap tahun, maupun mengadakan upaya banding.
"Kalau kami tidak masalah karena kami hanya menerima Surat Keputusan dari kampus. Jadi, penetapannya ada di pihak kampus," tambah dia.
Sayangnya, Abdul mengaku pihaknya belum mengetahui adanya kampus yang membuka jalur banding UKT bagi mahasiswa yang tidak lolos seleksi KIP Kuliah.
"Selama ini kami enggak tahu di kampus masing-kampus apakah ada ruang itu," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau kepada pihak kampus untuk mengadakan banding atau pemeriksaan ulang bagi mahasiswanya. Hal tersebut dilakukan agar KIP Kuliah benar-benar tepat sasaran.
"Imbauan ada, bahkan beberapa kampus melakukan kunjungan ke rumah-rumah kandidat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Lolos KIP Kuliah Padahal Gaji Orangtua Rp 750.000, Ini Kata Kemendikbud"
| Wamen Komdigi Dorong Content Authentication, Cegah Deep Fake Seperti Kasus Chiko Mahasiswa FH Undip |
|
|---|
| Beda Nasib Dengan Rasnal, di SMAN 12 28 Guru Honorer Digaji Dari Iuran Wali Murid |
|
|---|
| Unnes Kembangkan 30 Jenis Rempah, Siap Go Internasional |
|
|---|
| IAKMI Dorong Peran Ahli Kesehatan Masyarakat Dukung Program Astacita Presiden |
|
|---|
| Mendikdasmen Abdul Muti: Dosen Harus Jadi Sumber Inspirasi dan Keteladanan di Kampus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/sssssa.jpg)