Berita Kabupaten Tegal
Peringati Hari Anak Nasional 2023, Bupati Tegal Main Kelereng dan Lompat Tali Bersama Siswa SD
Bupati Tegal Umi Azizah, didampingi kepala OPD terkait hadir secara langsung dan membaur bersama ratusan siswa dari SDN Slawi Kulon 03
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Selain itu, permainan lompat tali akan melatih motorik kasar karena melibatkan gerakan seluruh tubuh, yakni melompat dan menarik.
Permainan tradisional juga bisa menjadi alternatif aktivitas fisik anak di masa libur sekolah, atau keseharian anak yang jauh lebih menyehatkan ketimbang bermain Handphone.
Sebab bermain seperti ini akan melatih kreativitas, mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional, mendekatkan anak ke alam, dan meningkatkan kemampuan untuk konsentrasi.
Sementara permainan tradisional beregu seperti ular naga yang sifatnya kompetitif, juga mendorong anak untuk belajar menyusun strategi dan mengimplementasikannya.
Permainan jenis ini juga mengajarkan kerja sama dan sportivitas.
"Anak jadi belajar menjadi pendengar aktif dan mengikuti aturan, disamping anak bisa belajar membangun rasa percaya diri, kepekaan terhadap perasaan orang lain, kesabaran, empati, dan kepemimpinan. Keterampilan-keterampilan ini yang akan dibutuhkan anak dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Selain mengajari anak permainan birama, menurut Umi, nyanyian yang didendangkan di permainan tradisional juga dapat jadi sarana pendidikan karakter, di mana syair pada nyanyian akan membekas di batin anak.
Syair ini bisa mengajarkan soal hubungan interpersonal dan intrapersonal, disamping ikut mempertahankan, melestarikan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu.
"Melihat mayoritas anak jaman sekarang yang lebih sibuk dan memilih bermain Handphone, maka khusus dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional kami mengenalkan permainan tradisional yang sesungguhnya sangat erat kaitannya dengan olah fisik dan olah kecerdasan," terang Umi.
Permainan tradisional yang dikatakan Umi sebagai peninggalan leluhur ini, harus dirawat, dijaga dan dikuatkan karena manfaatnya sangat luar biasa.
Tidak hanya bisa melatih fisik, tapi juga mengasah kecerdasan masing-masing karena banyak manfaatnya.
"Era saya dulu tepatnya generasi 60an, permainan tradisionalnya ya sama saja seperti kelereng, lompat tali, dan lain-lain. Semuanya saya pernah mainkan dulu saat masih kecil. Bahkan saat ada lomba-lomba katakan momen 17 Agustusan, saya tidak mau ketinggalan dan selalu ikut. Intinya ya saya suka dengan permainan tradisional seperti ini, dan saya mendukung agar anak-anak jaman sekarang bisa mengetahui bagaimana keseruan saat bermain," kata Umi.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Khofifah, mengatakan jumlah siswa yang mengikuti kegitan Festival Permainan Tradisional tahun 2023 ini sebanyak 640 anak dan semuanya merupakan siswa dari SDN Slawi Kulon 03.
Khofifah berharap kedepannya bisa melaksanakan kegiatan serupa, dengan jumlah peserta lebih banyak dan jangkauan peserta lebih luas lagi.
"Pada kesempatan yang sama, kami juga membagikan telur kepada anak-anak. Tujuannya untuk meningkatkan gizi anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Selain itu, pada penanganan stunting terdapat istilah dari Ibu Bupati yakni one day two endog, atau artinya satu hari dua endog (telur). Hal itu mempengaruhi kecerdasan otak dan stamina tubuh," pungkas Khofifah. (dta)
Pembentukan Kantor Imigrasi Kabupaten Tegal Rencana di Eks Terminal Adiwerna, 2026 Diharapkan Mulai |
![]() |
---|
Kolaborasi dengan PMI Kabupaten Tegal, Alfamart Siapkan 700 Paket Khusus Bagi Pendonor Darah |
![]() |
---|
Cegah Kecelakaan dan Bullying, Polres Tegal Beri Edukasi Ratusan Pelajar di Slawi |
![]() |
---|
Jembatan Kali Erang Balapulang Tegal Ambruk Saat Proses Pembongkaran, Lima Pekerja Jadi Korban |
![]() |
---|
Pisah Sambut Dandim, Isak Tangis Iringi Kepindahan Letkol Inf Suratman, Warga Kenang jasa Baiknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.