Respons Baso A Fung Terkait Video Kerupuk Babi Jovi Adhiguna Jadi Serba Salah, Kini Terancam Ditutup

TRIBUNJATENG.COM - Respons Baso A Fung menanggapi video viral kerupuk babi Jovi Adhiguna menjadi serba salah.

Saat belum memberikan respons, mereka dianggap melakukan pembiaran terhadap predikat halalnya.

Namun setelah memberikan respons mereka dianggap menyinggung umat Hindu di Bali.

Baca juga: Hapus Video, Baso A Fung Klarifikasi Viralnya Kerupuk Babi Jovi Adhiguna Hingga Ancaman Ditutup

Baca juga: Sosok Jovi Adhiguna dan Baso A Fung di Bali yang Viral, Berawal Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal

Baca juga: Inilah Sosok Arya Wedakarna Anggota DPD RI Sebut Video Bakso A Fung Singgung Umat Hindu

Diketahui jika Baso A fung merupakan salah satu restoran yang memiliki sertifikat halal.

Video Jovi Adhiguna saat makan baso a fung menggunakan kerupuk babi viral di sosial media.

Pasca viralnya video tersebut, Jovi Adhiguna dengan rendah hati segera meminta maaf dan bertanggung jawab, bahkan ia mengunggah permintaan maafnya di akun sosial media Instagram miliknya pribadi @joviadhiguna.

Dalam unggahannya pada 19 Juli lalu, Jovi Adhiguna memposting sejumlah foto dan video permintaan maafnya dan terdapat video singkat pihak karyawan yang melakukan pengepakan alat makan.

Jovi Adhiguna menuliskan caption pada unggahannya tersebut:

“Hi semuanya, first of all I would like to apologize buat semuanya atas kegaduhan yg sudah aku lakuin yg merugikan banyak pihak terutama @basoafungbali

Semuanya purely kesalahan dan keteledoran aku

Dan semoga kedepannya aku bisa belajar lebih baik lagi

Aku dan pihak baso afung sudah menyelesaikan semuanya dengan baik baik dan aku sangat ingin berterimakasih sebesar besarnya kepada pemilik baso afung dan semua team yg terlibat yg sudah membukakan pintu maaf dengan lapanng dada dan mengizinkan aku untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan semuanya

Pihak baso afung sudah mengambil action dengan sgt cepat untuk membuang dan menghancurkan semua alat makan yang ada di outlet Ngurah rai, tempat kejadian kemarin dan menggantinya dengan yg baru termasuk alat cuci nya.

Sekali lagi aku ucapkan maaf dan terimakasih untuk baso afung dan semuanya yg terlibat”.

Kejadian Baso A fung tersebut terjadi di salah satu gerai yang berada di Bandara Ngurah Rai Bali.

Baik Jovi Adhiguna maupun pihak Baso A Fung tidak memiliki masalah apapun, bahkan pihak Baso A Fung telah memberi kesempatan kepada Jovi Adhiguna untuk bertanggung jawab.

Namun, baru-baru ini nama Arya Wedakarna selaku anggota DPD RI muncul dan menjadi sorotan publik.

Arya Wedakarna menyebut jika Umat Hindu tersinggung pasca pihak Baso A Fung menghancurkan mangkoknya.

Hingga beredar kabar jika Baso A Fung yang berada di Bandara Ngurah Rai, Bali terancam akan ditutup.

Menanggapi beredarnya kabar tersebut pihak Baso A Fung mengunggah sebuah postingan di akun Instagram resmi miliknya @basoafungbali pada Minggu (30/7/2023).

Unggahan tersebut berisi permintaan maaf, pihak Baso A Fung juga menuliskan caption sebagai berikut:

“Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Shalom

Om swastyastu

Namo buddhaya

Salam sejahtera bagi kita semua

Dengan segala hormat dan kerendahan hati,

Kami management A Fung Baso Sapi Asli menghaturkan permohonan maaf atas visualisasi video yang telah kami unggah pada tanggal 19 Juli 2023.

Kami mohon maaf jika visualisasi video kami telah menyinggung saudara-saudara kami, khususnya masyarakat di pulau dewata Bali.

Kami sangat menghormati keberagaman di Indonesia dan kami berkomitmen untuk lebih berhati-hati dengan konten yang akan kami tampilkan di masa mendatang.

Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terganggu atas visualisasi video yang telah kami tampilkan.

Sebagai bentuk komitmen permohonan maaf kami telah melakukan take down atas video yang telah kami unggah sebelumnya dari akun resmi sosial media kami.

Kami ucapkan terima kasih atas pengertian dan permohonan maaf yang telah diberikan

Management Baso A Fung.”

Diketahui jika pihak Baso A Fung meminta maaf dan menghapus video yang sebelumnya diunggah, mengenai penghancuran alat makan. (*)