kkn undip
Mahasiswa KKN Tim II Undip Manfaatkan Limbah Serbuk Kayu untuk Bahan Baku Pembuatan Briket
Secara adminitratif, Kelurahan Bulakan termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si. & Satria Aji Imawan, S.I.P., MPA
Sukoharjo (08/08/2023) - Secara adminitratif, Kelurahan Bulakan termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Kelurahan Bulakan memiliki 9 kampung dan terletak di tepi Sungai Bengawan Solo. Aliran dari sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian sehingga banyak masyarakat yang memiliki mata pancaharian sebagai petani. Selain itu, banyak masyarakat yang juga bekerja sebagai produsen mebel yang hasil kerajinannya hingga diekspor ke luar negeri.

Namun, masih ada permasalahan yang ada pada produksi mebel di Kelurahan Bulakan yaitu adanya hasil samping berupa limbah serbuk kayu. Limbah serbuk kayu hanya dibuang dan dibakar hingga menjadi abu. Pembakaran ini dapat merusak lingkungan serta dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan akibat asap yang dihasilkan. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan suatu upaya untuk mengelola limbah ini agar tidak mencemari lingkungan, salah satunya adalah pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan briket. Briket sendiri merupakan sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 melaksanakan pelatihan pembuatan briket yang berbahan dasar limbah serbuk kayu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2023 di rumah Pak Santoso selaku Ketua RW 06 dan diikuti oleh sekitar 60 warga Kelurahan Bulakan.
Alat dan bahan dari briket arang ini tidak mengeluarkan biaya mahal dan mudah ditemukan. Bahan utamanya yaitu limbah serbuk kayu dan tepung tapioka sebagai perekat. Untuk membuat briket ini, limbah serbuk kayu dibakar hingga menjadi arang menggunakan teknik karbonasi. Setelah itu, arang yang dihasilkan disaring menggunakan pengayak berukuran 50 mesh. Lalu, perekat briket dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka ke dalam air yang telah dipanaskan dan diaduk hingga memiliki tekstur seperti lem. Kemudian, campurkan arang dan perekat tapioka dengan perbandingan 1:5. Terakhir, bentuk briket menggunakan pipa paralon dan jemur di bawah sinar matahari hingga kering. Pipa yang digunakan dalam demonstrasi ini berukuran 2 inch yang memiliki lebar 5 cm dan tinggi 7 cm.
Salah satu masyarakat Bulakan, Pak Danang mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi masyarakat awam yang belum tahu cara memanfaatkan limbah serbuk kayu. “Dengan adanya pengetahuan baru ini diharapkan limbah serbuk kayu yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Bulakan,” ungkapnya.
Tetapi, terdapat beberapa kendala dalam pembuatan briket ini yaitu diperlukannya alat pencetak briket dengan sistem hidrolik sehingga briket yang dihasilkan memiliki bentuk yang seragam. Selain itu, briket yang dihasilkan juga perlu diuji lebih lanjut mengenai panas kalori yang dihasilkan, kadar air, serta kadar airnya. Untuk bisa dikomersialisasikan, briket dari arang limbah serbuk kayu ini harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Briket Arang Kayu Nomor SNI 01-6235-2000 yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Selain penyuluhan dan demonstrasi mengenai pembuatan briket dari arang limbah serbuk kayu, juga diadakan sosialisasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja pada produksi mebel, edukasi mengenai bahaya limbah serbuk kayu bagi lingkungan serta tata cara menambah nilai ekonomis dari limbah serbuk kayu.
Penyuluhan mengenai pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai bahan baku pembuatan briket ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kreativitas masyarakat Bulakan. Tim II KKN Undip Tahun 2022/2023 berharap program ini dapat diimplementasikan dengan baik dan masyarakat mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan ini serta dapat mengatasi permasalahan lingkungan akibat limbah serbuk kayu.
UMKM Gula Aren Turens Desa Tumbrep Naik Kelas Lewat Pendampingan Mahasiswa Undip |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim 110 Bergerak di Banyumanik, Perangi Stunting dan Penyakit Menular |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN-T UNDIP Latih Warga Desa Wisata Lerep Tangani Kesehatan dan Keselamatan Wisatawan |
![]() |
---|
KKN-T 134 Undip Gelar Workshop Grafting Alpukat & Durian di Kalisidi untuk Tingkatkan Produktivitas |
![]() |
---|
Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.