Berita Regional
Warga Desa Ini Harus Jalan 12 Km demi Akses Internet, Ada yang Tewas Diterkam Macan saat Cari Sinyal
Selama ini, warga yang ingin mengakses internet harus menempuh perjalanan mendaki bukit, sejauh 12 kilometer agar dapat menjangkau jaringan internet.
Kami baru merasakan listrik selama 24 jam itu, baru beberapa tahun belakangan," kata Ibrahim.
Kesulitan kalau tidak ada sinyal, memang dirasakan saat peristiwa kemalangan atau ada yang sakit.
"Dulu kalau kita mau kasih kabar ada kematian atau ada keluarga yang sakit parah itu, jalan kaki menembus hutan," kata Ibrahim.
Jalan mulus ini juga baru berapa tahun belakangan, sebelumnya itu jalannya kecil dan rusak.
Rini Andini, Pengelola BUMDes mengeluhkan sinyal yang membuat penjualan kopi tak bisa maksimal.
Sebelum pandemi bubuk Kopi Serampas milik desa bisa terjual sampai 3 ton, sekarang hanya terjual 300 kilogram dalam sebulan.
"Ya pernah ada konsumen pesan kopi 1 ton. Karena sinyal tidak ada, kita buka pesan itu 4 hari kemudian. Maka dia batalkan pesanan," kata Rini.
Dengan adanya sinyal, maka BUMDes dapat menjual kopinya secara daring dan promosi dapat menjangkau orang secara luas.
Selama ini petani lebih mengandalkan penjualan melalui secara konvensional, mulut ke mulut. Terkadang juga pemuda desa berangkat ke luar desa sambil membawa contoh kopi untuk dipasarkan di minimarket dan sejumlah lapak.
Padahal Kopi Serampas memiliki keunikan yakni memiliki rasa sedikit asam, manis dan ada rasa coklat. Bahkan baunya mengandung aroma kayu manis.
Kesulitan warga mendapatkan sinyal, karena pemerintah belum serius menampang aspirasi masyarakat di akar rumput.
Bahkan program 1.000 tower internet gratis Gubernur Jambi Al Haris belum pernag singgah di desa yang berada di perbatasan tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Desa di Perbatasan Bengkulu-Jambi, Warga Harus Jalan 12 Km demi Dapat Sinyal"
Baca juga: Wujudkan Merdeka Sinyal, Diskominfo Batang Entaskan Wilayah Blank Spot Internet di 33 Desa
| 36 Pendaki Kena Sanksi, Kenapa Gede Pangrango Begitu Menggoda? Ini Ketinggian dan Jalur Resminya |
|
|---|
| Terjebak di Tengah Tawuran, Pencari Nasi Sisa Dibacok hingga Tewas |
|
|---|
| Perbandingan Jarak Kereta Cepat Whoosh 150Km vs Land Bridge Arab Saudi 1.500Km, Tapi Anggaran Sama? |
|
|---|
| Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Cashback dan Paket Ekstra Purna Jual |
|
|---|
| Sebelum Live Gantung Diri di TikTok, Pria Penuh Tato Asal Semarang Terlihat Minum Arak Sendirian |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.