Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Diduga Terkait Kasus DE Tersangka Teroris Karyawan KAI, 3 Anggota Polisi Dikabarkan Ditangkap

DE merupakan pendukung ISIS aktif yang kerap menyebarkan propaganda di media sosial

Editor: muslimah
KOMPAS.com/Rahel
Foto tersangka terorisme yang juga karyawan PT KAI, inisial DE dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Diduga terlibat kasus Penangkapan DE (28), tiga anggota Polri dikabarkan ditangkap.

DE adalah karyawan KAI yang sudah ditetapkan sebagai tersangka teroris.

Sementara terkait itiga anggotanya, pihak kepolisian belum membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Baca juga: Tersangka Teroris Karyawan KAI Punya Saldo Rekening Miliaran Rupiah, Jadi Barang Bukti Aktifitasnya

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat Jet di Selangor Malaysia, Tewaskan 10 Orang Tabrak Mobil dan Motor

Namun, polisi akan memberikan penjelasan soal hal tersebut pada Jumat (18/8/2023) sore.

"Nanti sore kita rilis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat.

Dalam kasus ini, DE sendiri ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (14/8/2023) sekitar pukul 13.17 WIB.

DE merupakan pendukung ISIS aktif yang kerap menyebarkan propaganda di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

DE, kata Ramadhan, juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," ungkapnya.

Di sisi lain, Ramadhan mengatakan DE juga mempunyai sejumlah senjata api (senpi) rakitan. Namun, dirinya belum merinci berapa jumlah senpi tersebut.

Lalu, Ramadhan mengatakan peran DE juga merupakan seorang penggalang dana. Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelasnya.

Rekam Jejak Karyawan KAI

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan DE ternyata sudah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM sejak 2010 lalu.

"Yang bersangkutan pada tahun 2010 pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat, pimpinan WM yang sudah ditangkap," kata Aswin dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).

Aswin mengatakan setelah WM tertangkap kala itu, anggotanya bubar dan berpencar. Tidak sedikit pula yang terus melakukan aksi terorisme secara individu termasuk DE.

Tak berhenti di sana, pada 2014 lalu, DE menyatakan baiat kepada ISIS hingga menjadi pendukung aktif hingga saat ini.

"Pada 2014 DE pertama kali menyatakan baiat kepada Amir ISIS. Dari situ mulai dia melakukan aktivitas persiapan, yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian pengumpulan, perawatan peralatan yang dibutuhkan," ucapnya.

Selain itu berdasarkan hasil profiling yang dilakukan penyidik, pelaku juga tercatat aktif melakukan propaganda di media sosial Facebook dan Youtube.

Aswin menuturkan pelaku juga diketahui berulang kali membuat akun media sosial yang berbeda untuk menyebarkan propaganda.

"Sekitar 3 minggu belakang jadi puncaknya, yang bersangkutan terlihat girohya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau untuk melakukan aksi terorisme," tuturnya. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved