Berita Regional
Cemasnya Ibu D Menghindari Kamera Wartawan Usai Tes DNA Soal Kasus Bayi Tertukar
Dua ibu bayi tertukar di Bogor menjalani tes DNA di Puslabfor Polri, Ibu D menghindari kamera untuk menjaga mental dan psikologisnya.
TRIBUNJATENG.COM - Dua ibu bayi tertukar di Bogor menjalani tes DNA di Puslabfor Polri, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023).
Siti Mauliah dan ibu D kompak melakukan tes DNA untuk memastikan kebenaran darah daging dari bayi yang tertukar pada 2022 lalu..
Sejak pagi, Siti Mauliah dan ibu D telah tiba di Gedung Puslabfor.
Baca juga: Akhirnya Penyebab Bayi Tertukar di Bogor Terkuak, 5 Perawat Langsung Dinonaktifkan
Tak berlangsung lama, Ibu D pun keluar dari Puslabfor pada pukul 10.58 dengan penjagaan ketat.
Tidak seperti Siti Mauliah yang terbuka pada awak media, ibu D justru menghindari kamera.
Terkait hal tersebut, pengacara ibu D, Michael Sigalingging menyebut kliennya menjaga mental dan psikologis akibat kasus bayi tertukar tersebut.
Mekanisme Tes DNA
Guna mendapatkan fakta terkait bayi tertukar, Siti Mauliah dan ibu D telah melakukan tes DNA hari ini.
Tak cuma mereka dan para bayi, ayah dari masing-masing anak juga menjalani tes DNA.
Perkiraan hasil tes DNA tersebut akan dikeluarkan pada 3 sampai 7 hari ke depan.
Hal itu diungkap Michael Sigalingging, pengacara ibu D.
"Informasi di dalem sih tiga sampai tujuh hari ya (hasilnya keluar)," pungkas Michael Sigalingging.
Perawat Akhirnya Jujur
Sementara itu, kasus bayi tertukar yang dialami Siti Mauliah dan ibu D turut menyeret tujuh perawat RS Sentosa.
Ketujuh perawat tersebut pada 16 Agustus 2023 diperiksa oleh penyidik Polres Bogor terkait kasus bayi tertukar.
Terkait pemeriksaan para perawat, Juru bicara RS Sentosa Gregg Djako buka suara.
Ternyata ada pengakuan terbaru dari perawat yang mengakui kesalahannya perihal kasus bayi tertukar.
Apa itu?
Dalam tayangan AB+ di kanal official inews tv, Gregg Djako blak-blakan.
Bahwa ketujuh perawat yang diperiksa polisi adalah perawat yang terlibat langsung dalam kasus bayi tertukar.
Hal tersebut telah diakui sendiri oleh perawat itu.
"Tenaga medis yang kami hadirkan adalah yang terlibat secara langsung dalam peristiwa ini (bayi tertukar). Mereka yang mengetahui peristiwanya pada 18 Juli dan terlibat di dalam prosesnya," ujar Gregg Djako.
Terkait kesalahannya, para perawat tersebut mengakui membuat gelang double alias rangkap dua saat kelahiran bayi ibu Siti dan ibu D.
Namun nama yang tertera di dua gelang tersebut hanyalah ibu D saja.
Hal tersebut membuat peristiwa bayi tertukar pun tak terhindarkan.
"Benarkah titik kelalaian itu terjadi karena pemasangan gelang, yang mana ada dua bayi dipasangkan dua gelang tapi hanya ada satu ibu, atas nama satu ibu, benarkah?" tanya Abraham.
"Itu yang disampaikan ibu Siti bahwa ada nama double, nama yang sama untuk bayi, atas nama ibu D," pungkas Gregg Djako.
Kepada pihak rumah sakit dan kepolisian, tujuh perawat tersebut mengakui kelalaiannya.
"Ini sudah kami dalami ke perawat dan perawat mengakui ada kekeliruan dia di situ, dia tidak melakukan pengecekan lebih jauh, kami sudah sampaikan dan perawat itu mengaku bahwa ada kekeliruan," ungkap Gregg Djako.
Baca juga: Pasien B Setuju Tes DNA di RSCM Jakarta dalam Kasus Bayi Tertukar, Jika Benar Ini Kesepakatannya
Karenanya, pihak rumah sakit pun segera mengambil tindakan.
Yakni dengan menonaktifkan belasan perawat yang terlibat langsung maupun tidak dalam kasus bayi tertukar.
"Rumah sakit telah memberikan SP kepada semua perawat yang terlibat di dalam proses ini, semuanya kami berikan SP dan untuk sementara dinonaktifkan, totalnya ada 13-14 perawat," imbuh Gregg Djako. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Hari Ini 2 Ibu Bayi Tertukar Jalani Tes DNA, Perawat yang Terlibat Akhirnya Bongkar Fakta Sebenarnya
BREAKING NEWS: Bupati di Sulawesi Tenggara Terjaring OTT KPK |
![]() |
---|
BRI Peduli Kenalkan Dunia Pertanian kepada Anak-anak Lewat Program Agroedukasi |
![]() |
---|
BRI Peduli Bantu Renovasi Masjid At-Taubah Polres Mesuji Lampung |
![]() |
---|
BRI Peduli Serahkan Ambulans untuk Yayasan Profesional Afisi Sabri |
![]() |
---|
Kakek Pemilik Warung Karaoke Aniaya Kekasihnya yang Minta Bayaran Jadi LC saat Jamu Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.