Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Bayi Tertukar

Kasus Bayi Tertukar, KPAI Desak Manajemen dan Direksi RS Sentosa Bogor Juga Ikut Tanggung Jawab

Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Merdeka Sirait menyoroti kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Siti Mauliah (kiri), ibu dari bayi tertukar di Bogor hari ini, Senin (21/8/2023) menjalani tes DNA. Perawat RS Sentosa (kanan) yang terlibat kasus bayi tertukar akhirnya mengurai pengakuan tak terduga. 

Dirinya pun sepakat kalau kasus ini terjadi akibat kelalaian rumah sakit.

"RS harus bertanggung jawab," ujarnya.

Baca juga: 15 Nakes RS Sentosa Bogor Dinonaktifkan Sementara, Dianggap Lalai Hingga Akibatkan 2 Bayi Tertukar

Baca juga: Pesan Haru 2 Ibu Berharap Bisa Rutin Berkunjung Bila Tes DNA Bayi Tertukar Tak Identik

Aris Merdeka Sirait menegaskan kalau hal ini jelas merupakan kelalaian rumah sakit, dan tidak bisa dibebankan kepada petugas kesehatannya saja.

"Polres Bogor jangan mengorbankan para perawat dan pekerja medis di sana," kata dia.

Bahkan ia mengatakan kalau ini bukan semata sekedar kelalaian saja, tapi juga tindak pidana.

"Bayangkan ini sudah satu tahun baru dipersoalkan sekarang. Saya kira baik korban dan pelaku tahu persis ini anaknya atau bukan," tandasnya.

Aris Merdeka pun menyinggung soal adanya dua gelang dengan nama yang sama.

"Enggak boleh terjadi, setelah lahir itu biasanya ada satu gelang, tapi ini dibiarkan," ungkapnya.

Untuk itu, ia pun menduga kalau hal itu bukan semata karena kelalaian saja.

"Menurut saya ada unsur kesengajaan, oleh karena itu Polres Bogor harus menindak lanjuti," kata dia.

"Bukan hanya sekedar tes DNA, bisa saja tes DNA itu akhirnya mengembalikan anak. Tapi peristiwa ini harus jadi perhatian publik lalainya rumah sakit," tambah Aris.

Tak Ada Permintaan Maaf

Sementara itu, Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan, hingga saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari pihak RS Sentosa.

"Sampai saat ini dari owner RS, dari direksi, tidak ada satu kata pun permintaan maaf secara resmi, tidak ada. Bahkan untuk mendatangi rumah ibu Siti menyampaikan empati, sampai saat ini belum ada," kata Rusdy.

Tak hanya itu, Rusdy juga menegaskan, pertanggung jawaban itu jangan hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan.

"Jadi Polres Bogor harus melihat SOP dari RS itu. Management dan direksi juga harus bertanggung jawab dan ikut diperiksa juga, jangan hanya cuci tangan dan dilepaskan kepada nakes," pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Bayi Tertukar Disorot KPAI, Diungkit Setelah Bayi Berusia Setahun, RS Diminta Tanggung Jawab

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved