Berita Jepara
Biro Wisata Abal-abal Rugikan Wisatawan, Nama Baik Karimunjawa dan Jepara Tercoreng
Pengusaha biro wisata di Karimunjawa telah berembuk untuk mencegah praktik biro wisata abal-abal. Saat ini banyak biro wisata dari luar Jepara
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA --- Pengusaha biro wisata di Karimunjawa telah berembuk untuk mencegah praktik biro wisata abal-abal. Saat ini banyak biro wisata dari luar Jepara yang menjual Karimunjawa kepada wisatawan yang berujung pada kekecewaan wisatawan. Hal ini menimbulkan keresahan pada pengusaha biro wisata di Karimunjawa.
Ketua Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa Sudarmono menjelaskan, biro wisata tersebut kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Jepara.
Modus mereka biasanya bekerjasama dengan warga Karimunjawa. Warga Karimunjawa nantinya mengondisikan wisatawan selama di sini. Ada juga yang dikawal perjalanannya sampai ke Karimunjawa.
Terbaru, kata dia, ada wisatawan yang mengaku sudah pesan tiket kepada biro wisata tetapi akhirnya tidak kebagian tiket. Saat dicek, biro wisata tersebut bukan dari Jepara.
“Sekarang banyak biro (wisata) tidak tanggungjawab,” kata Sudarmono, Selasa (22/8/2023).
Untuk mengantsipasi biro wisata abal-abal semakin menjamur dan berimbas pada nama baik wisata Karimunjawa, Sudarmono telah menggelar pertemuan antar pelaku biro wisata dan unsur pemerintahan di Karimunjawa. Dari pertemuan itu, muncul usulan adanya filterisasi terhadap biro wisata.
Menurutnya, penyaringan terhadap biro wisata betujuan agar pelayanan kepada wisatawan lebih rapi.
Tidak ada lagi kekecewaan yang dialami wisaatawan ketika hendak berwisata ke Karimunjawa. Seperti diketahui, Karimunjawa merupakan destinasi wisata unggulan yang berada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tiap libur panjang, ribuan wisatawan ke kepulauan yang diberkahi keindahan pemandangan alam.
Ihwal teknis filterisasi, Sudarmono mengaku belum membahas pelaksanaan penyaringan ini. dia mengungkapkan filterisasi ini masih dalam tahap perencenaan.
“Teknisnya masih kita diskusikan,” imbuhnya.
Dia mengutarakan, filterisasi ini bisa mencegah kejadian yang viral di platform media sosial tiktok. Di mana dalam video tersebut wisatawan marah kepada ASDP karena tidak kebagian tiket kapal penyebarangan ke Karimunjawa. Padahal sudah antre lama. Kalau itu terjadi lagi, kata dia, citra wisata Karimunjawa dan Jepara tercemar.
Menurutnya, selama ini biro wisata di Karimunjawa melayani wisatawan secara maksimal. Terutama dalam pembelian tiket penyeberangan.
Pihak pelaku biro wisata juga membayar jasa pengantre tiket kapal penyeberangan. Mereka dibayar oleh biro wisata untuk antre tiket.
Menurutnya biro wisata Karimunjawa kerap menggunakan jasa mereka dalam pembelian tiket penyeberangan ke Karimunjawa.
“Dikhawatirkan kepercayaan wisatawan kepada biro wisata berkurang apabila kami tidak kebagian tiket.
DP3AP2KB Jepara Mencatat Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Mengalami Penurunan |
![]() |
---|
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Jepara Bersama Kodim 0719 Bentuk Kompi Produksi |
![]() |
---|
Penangkapan Maling Kotak Amal Musala di Jepara, Warga Kenali Wajah Pelaku Hasil Lihat Rekaman CCTV |
![]() |
---|
Kronologi Suami Aniaya Istri Yang Sudah Lama Pisah Ranjang Hingga Babak Belur di Jepara |
![]() |
---|
Deteksi Dini TBC, Pemkab Jepara Jemput Bola dengan Program 'Tilik Putumas' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.