Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gojek Semarang

Semangat dan Gigih, Ini Kisah Perjuangan 5 Pelaku Usaha Kuliner yang Terus Melaju untuk Naik Kelas

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus memiliki peran dan kontribusi terhadap perekonomian bangsa.

Editor: Editor Bisnis
IST
Sulistyono, Pemilik Usaha Leker Gajahan Bapak Fathoni Jr turut tampil di GoFood Petualangan Kuliner Juara Lokal Solo, Pura Mangkunegaran, Solo (12/8) 

Hero Novianto mengatakan, “Ketika pandemi melanda, GoFood sangat membantu Soto Seger Hj. Fatimah di waktu yang sulit. Hampir 50persen omzet kami berasal dari GoFood. Bahkan, kini Soto Seger Hj. Fatimah terus tumbuh dan telah memiliki 14 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah seperti Klaten, Boyolali, Salatiga, Magelang, hingga ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkat pencapaian positif kami selama pandemi, 13 cabang Soto Seger Hj. Fatimah pun hanya menggunakan online food delivery dari GoFood. Tak hanya itu, sistem pembayaran dengan menggunakan QRIS dari GoPay kini menjadi favorit pelanggan termasuk saat membayar di restoran secara dine in.”

Di tengah makanan kekinian yang terus bermunculan di Kota Solo, Soto Seger Hj Fatimah berhasil mempertahankan kuliner tradisional khas Solo di 13 outletnya berkat kemudahan pengelolaan operasional restoran melalui aplikasi GoBiz. Hero dapat mengatur berbagai program promo GoFood yang menarik bagi para pelanggan melalui GoBiz sehingga Soto Seger Hj. Fatimah dapat lebih dinikmati pelanggan. 

Cold 'n Brew: Kedai kopi asli Solo yang terus melaju di tengah ketidakpastian untuk kenalkan konsep coffee shop ke warga Solo

Cold 'n Brew berdiri pada awal 2016, saat belum banyak coffee shop yang beroperasi di Kota Solo. Mengusung konsep house of ideas, Cold 'n Brew menawarkan tempat semi co-working space untuk para pekerja kreatif seperti desainer, arsitek, dan mahasiswa yang butuh tempat yang nyaman untuk menggarap pekerjaan atau pun tugas. Cold 'n Brew juga bekerja sama dengan berbagai komunitas seperti komunitas lari, sepeda, crafting, hingga fotografi. 

Saat pertama kali beroperasi, Cold 'n Brew menemukan berbagai tantangan dalam mengembangkan usahanya. Salah satunya warga Solo belum memiliki ketertarikan terhadap coffee shop dan lebih memilih untuk menikmati makanan di angkringan. Hal ini terlihat dari hampir 70persen pelanggan Cold 'n Brew berasal dari luar kota Solo, seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Dalam upaya menjangkau pelanggan yang lebih luas, Cold 'n Brew memutuskan bergabung bersama GoFood pada 2017. 

“GoFood membantu dalam menjangkau lebih banyak pelanggan yang tidak bisa datang ke coffee shop kami. Fitur-fitur yang dihadirkan oleh GoFood dan GoBiz menjadi solusi yang tepat untuk mengembangkan usaha Cold 'n Brew secara end-to-end. Berkat bergabung bersama GoFood, bisnis Cold 'n Brew tumbuh 20persen dari tahun sebelumnya,” ungkap Sulis Ardiana, Chief Operating Officer Cold n Brew.

Cold 'n Brew mengandalkan berbagai menu andalan favorit pelanggan seperti kopi dilema (dingin lebih mantap), caramel macchiato, creme brulee, dan lima menu varian signature Cold Brew (lemon, berry, white, original, strawberry). Setelah hampir 7 tahun berjalan, Cold 'n Brew kini memiliki 13 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia seperti Klaten, Yogyakarta, Semarang, Karanganyar, hingga Medan.

Dawet Telasih Yu Dermi: Pertahankan resep legendaris selama 93 tahun dan melebarkan peluang bisnis dengan manfaatkan teknologi digital agar tetap eksis

Berdiri sejak 1930, Dawet Telasih Yu Dermi merupakan salah satu kuliner legendaris di kota Solo yang hadir bersamaan dengan dibangunnya Pasar Gede Hardjonagoro. Saat ini, Dawet Telasih Yu Dermi menjadi jajanan wajib para wisatawan ketika berkunjung ke Solo. Kesegaran minuman ini tidak perlu diragukan lagi karena semua bahan baku yang digunakan berasal dari bahan alami, baru, dan tanpa bahan pengawet. Selain itu, Dawet Telasih Yu Dermi juga masih menjaga proses memasak tradisional dengan menggunakan dapur yang sama yang telah digunakan secara turun menurun seperti tungku dan alat-alat masak tradisional lainnya. 

Pada 2006, usaha kuliner Dawet Telasih Yu Dermi dijalankan oleh generasi ketiganya yakni oleh Ibu Tulus Subekti atau yang kerap disapa Ibu Utik dan mulai sering berinovasi mengembangkan usahanya ke pelanggan yang lebih luas. Meskipun usaha miliknya sudah banyak dikenal oleh masyarakat lokal, Ibu Utik ingin usaha keluarganya semakin dikenal dengan mengikuti bazaar kuliner di mall hingga menyempurnakan kemasan bagi pelanggan yang tidak makan di tempat.

Lokasi penjualan yang berada di dalam pasar terkadang membuat pelanggan malas untuk antri menunggu ketersediaan tempat duduk. Ditambah lagi saat pandemi melanda, Ibu Utik harus memutar otak untuk mempertahankan pendapatan. Hingga akhirnya pada 2020, anak pertama Ibu Utik, yakni Yudith menyarankan untuk bergabung bersama GoFood.

“Setelah bergabung bersama GoFood, setiap hari pasti ada pesanan yang masuk lewat GoFood jadi sangat membantu dalam meningkatkan jumlah penjualan per bulan. Para pelanggan pun jadi punya alternatif ketika malas pergi ke pasar. Dalam sehari kami dapat menjual 100-200 porsi secara offline dan penjualan online melalui GoFood turut mencapai ratusan transaksi per bulan. Selain itu, aplikasi GoBiz juga sangat membantu pencatatan transaksi usaha kami yang kini sudah ada 3 cabang di Kota Solo.” ucap Yudith. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved